SULSELSATU.com – Sebuah ledakan bom terjadi di dalam masjid Afghanistan pada Jumat (18/10/2019). Peristiwa ini mengakibatkan 62 orang tewas.
Kejadian ini terjadi sehari setelah PBB mengatakan kekerasan di negara itu telah mencapai tingkat yang tidak dapat diterima.
Serangan tersebut menjadi yang paling mematikan kedua tahun ini. Ledakan terjadi di provinsi timur Nangarhar dan melukai setidaknya 33 orang.
Baca Juga : Saluran Gas Meledak, 12 Tewas dan Ratusan Luka-luka
Juru bicara gubernur Attaullah Khogyani kepada AFP ledakan itu dilakukan dengan bahan peledak yang ditempatkan di dalam masjid.
Seorang juru bicara untuk gerilyawan garis keras Taliban mengatakan kelompok itu mengutuk kekejaman ini dan menamakannya kejahatan besar.
Saksi mata mengatakan atap masjid telah runtuh setelah ledakan “keras”
Baca Juga : VIDEO: Serangan Bom Bunuh Diri di Kabul, 16 Orang Tewas 119 Luka-luka
Sekitar 350 jemaah ada di dalam pada saat itu, kata penduduk setempat Omar Ghorzang kepada AFP.
“Lusinan orang terbunuh dan terluka serta dibawa dalam beberapa ambulans,” kata Haji Amanat Khan kepada AFP.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, melalui juru bicara, mengatakan anak-anak turut menjadi korban dalam ledakan tersebut.
Baca Juga : VIDEO: Taliban Serang Pos Keamanan Afghanistan, 42 Orang Tewas
“Mereka yang bertanggung jawab atas serangan ini harus bertanggung jawab,” kata jurubicara itu.
Ledakan itu terjadi setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa merilis laporan baru yang mengatakan bahwa sejumlah warga sipil tidak ada yang terbunuh atau terluka di Afghanistan dari Juli hingga September. Dan ini merupakan pertama kalinya.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar