SULSELSATU.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo terus memanggil sejumlah tokoh ke Istana Negara sejak Senin (21/10/2019). Mereka yang dipanggil Jokowi ditawari posisi menteri untuk membantu pemerintahan selama periode 2019-2024
Namun, di antara deretan tokoh tersebut tak ada satu pun yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (pan) Yandri Susanto mengatakan sampai saat ini pihaknya memang belum dihubungi oleh Presiden Jokowi untuk mengisi posisi menteri di masa pemerintahannya lima tahun ke depan.
Baca Juga : Verrel Baramasta Terjun ke Politik, Gabung PAN dan Jadi Bacaleg
Yandri menyatakan pihaknya juga tak pernah mengajukan nama dan melakukan lobi-lobi dengan Jokowi terkait posisi menteri.
“Enggak ada (pemanggilan). Tapi kami sekali lagi itu hak prerogatif Pak Jokowi lah. Kita tidak juga mengajukan nama, tidak lobi-lobi khusus, tidak,” kata Yandri, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (22/10/2019).
Melihat kondisi itu, Yandri mengaku siap bila pan mengambil posisi sebagai mitra kritis pemerintahan. Ia pun tak keberatan bila PAN berada di luar pemerintahan untuk mengontrol jalannya kinerja dan pelbagai kebijakan Jokowi-Ma’ruf selama lima tahun ke depan.
Baca Juga : Tak Hanya Pilpres, Airlangga Sebut Golkar, PAN, dan PPP Sepakat Koalisi Hingga ke Daerah
“Ya otomatis kalau misalkan enggak ada menteri, atau setingkat menteri, itu otomatis di luar pemerintah,” kata dia.
“Tapi kalau bahwa kita di luar pemerintahan dan mengontrol bagian dari penyeimbang atau memberikan kritik, saran agak berbeda dengan yang di dalam pemerintah, itu mungkin bisa,” tambahnya.
Selain itu, Yandri menegaskan tak ada campur tangan dari Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais sehingga menjadikan PAN tak mendapatkan jatah menteri dan akan berada di luar pemerintahan.
Baca Juga : Tak Lagi Bicara 3 Periode, PAN: Kita Memilih Menyambut Pemilu 2024
Selama ini, Amien Rais kerap kali menjadi sosok yang vokal untuk mengkritik pemerintahan Jokowi lima tahun belakangan ini.
Yandri sendiri menyatakan kepemimpinan PAN sendiri tak bergantung pada satu tokoh saja. Lebih lanjut, PAN selama ini dijalankan atas faktor kepemimpinan yang kolektif kolegial.
“Jadi ada mekanismenya kemarin ini kita sudah Rakor, DPP sudah kami panggil. pan itu tidak tergantung orang per orang tapi kalau kolektif kolegial,” kata dia.
Baca Juga : Plt Gubernur Sulsel dan Zulkifli Hasan Salat Subuh Bareng di Al-Markaz
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar