Angin Kencang Rusak 124 Rumah di Tompobulu

Angin Kencang Rusak 124 Rumah di Tompobulu

SULSELSATU.com, GOWA – Wakil Bupati Gowa Abd. Rauf Malaganni meminta jajaran pemerintah desa agar mendata kerusakan yang dialami warga terkena dampak angin kencang di Desa Rappoala dan Desa Rappolemba, Kecamatan Tompobulu.

“Saya meminta pak desa maupun aparatur desa mendata rumah yang rusak. Mulai dari rumah yang rusak berat, rusak ringan dan rusak sedang untuk ditindaklanjuti,” katanya di sela-sela meninjau lokasi rumah rusak di Kampung Bulu Po’ronng, Dusun Tepu, Desa Rappolemba, Rabu (23/10/2019).

Ia pun minta kepada warga agar terus meningkatkan kehati-hatiannya dengan melihat kondisi cuaca angin kencang yang tidak menentu.

“Mari kita saling bekerjasama, menjaga kekompakan kita semua agar masalah ini dapat teratasi dengan sangat baik,” ujarnya.

Dalam peninjauannya, Abd Rauf menyerahkan bantuan kebutuhan makanan ke seluruh korban rumah rusak akibat angin kencang. Bantuan yang diserahkan berupa beras, mie instan, air mineral, dan makanan ringan seperti baskuit.

Camat Tompobulu Zulfikar mengatakan, rumah rusak karena angin kencang ada 124 rumah. Masing-masing 44 rumah di Desa Rappoala dan 80 rumah di Desa Rappolemba.

“Rata-rata rumah yang rusak itu atapnya sama dinginnya. Tim kami juga di lokasi masih melakukan pendataan, kerugian yang dialaminya seperti apa,” ujarnya.

Herman (20) warga Kampung Bulu Po’ronng, Dusun Tepu, Desa Rappolemba mengungkapkan, angin kencang terjadi pada Minggu (20/10) pagi lalu. Kondisi angin saat itu memang tidak seperti di hari-hari biasanya.

“Sekitar jam 8 lewat kejadiannya. Suara angin memang kita dengar, bersamaan dengan angin atap rumah saya langsung terangkat dari depan sampai belakang,” katanya.

Lanjutnya, setelah kejadian dan angin berkurang dirinya pun langsung menutupi atap yang bocor dengan terpal seadanya.

“Hari pertama kejadian saya sama istri mengungsi di tetangga sebelah rumah karena mereka tidak terkena dampaknya. Tapi hari kedua sampai saat ini saya sudah kembali ke rumah sambil memperbaiki atap rumah yang rusak,” katanya.

Di lokasi yang sama Nurhayati (41) mengatakan, kondisi rumahnya rusak dibagian dinding kamar dan atap.

“Rumah saya tidak terlalu parah, hanya dinding kamar satu sisi dan atap bagian belakang rumah, yang parah itu rumah orangtua saya karena satu rumah atapnya roboh. Allhamdulilah saat kejadian tidak ada korban yang kena,” katanya.

Ia menaruh harapan kepada pemerintah untuk diberikan bantuan berupa atap rumah (seng). Apalagi yang rumahnya rusak berat.

“Bantuan atap seng ini kami butuhkan karena melihat sudah hampir memasuki musim hujan. Kami juga sangat berterimakasih banyak atas kedatangan pemerintah, atas kedatangan Bapak Wabup Gowa melihat kondisi kami secara langsung, termasuk bantuan yang diberikan,” terangnya.

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga