SULSELSATU.com, GOWA – Bank Indonesia (BI) melakukan pengembangan klaster padi di Gowa. Langkah tersebut sebagai bentuk BI dalam menjaga inflasi, mengingat padi merupakan salah satu komoditas dengam bobot inflasi tertinggi.
Direktur BI Sulsel, Endang Kurnia Saputra mengatakan BI memberikan bimbingan teknis berupa penerapan metode Hazton dalam meningkatkan produktifitas padi.
“BI memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana pendukung yaitu Rice Milling Unit (RMU) dan mesin poles kepada Gapoktan dalam rangka mendukung efisiensi rantai distribusi,” jelas Endang, Jumat (25/10/2019).
Baca Juga : Punya 17 Unsur Pengaman, Uang Rupiah TE 2022 Raih Peringkat 2 Kategori Paling Sulit Dipalsukan di Dunia
Sekadar diketahui, BI mencatat sebanyak 74,80 persen sumbangan komoditi makanan terhadap kemiskinan. Dimana beras memiliki andil sebesar 25,87 persen untuk wilayah pedesaan dan 19,42 persen untuk wilayah perkotaan.
Endang menyebutkan, melalui bantuan yang diberikan dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gowa.
“BI berharap pemberian sarana dan prasarana serta panen perdana padi hazton yang dilakukan, tidak hanya dapat mendorong produktivitas padi dan menyederhanakan rantai distribusi saja, namun juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani serta pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Gowa,” katanya.
Baca Juga : Begini Rincian Unsur Pengaman Uang Rupiah Pecahan Rp100 Ribu yang Asli
Penulis: Sri Wahyudi Astuti
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar