SULSELSATU.com, MAKASSAR – Masuknya nama Syahrul Yasin Limpo dalam Kabinet Indonesia Maju memberi semangat baru bagi klan Yasin Limpo yang ingin berkontestasi di Pilkada serentak 2020.
Sejumlah kerabat SYL yang diprediksi bakal maju di Pilkada tahun depan di antaranya, Irman Yasin Limpo (Makassar), Adnan Purichta Ichsan (Gowa), Devo Khadafi (Maros), Lutfi Halide (Soppeng).
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto menganggap klan Yasin Limpo kembali kuat dan mendapatkan angin segar dalam mengikuti pertarungan atas pengangkatan mantan Gubernur Sulsel itu sebagai menteri.
Baca Juga : Eks Mentan SYL Divonis 10 Tahun Bui
“Ditunjukknya Pak SYL sebagai Mentan, memberi kekuatan baru dan angin besar bagi keluarga-keluarganya di klan Yasin Limpo. Pak Syahrul sudah berada di lingkaran pusat atau jaringan politiknya di ring satu. Tentu saja ini akan mempermudah langkah-langkah mereka untuk mendapatkan rekomendasi partai,” kata Ali Armunanto, Senin (28/10/2019).
Menurut Ali Armunanto, posisi Syahrul saat ini sangat strategis. Menjadi salah satu menteri di pemerintahan membuat mantan Gubernur Sulsel itu memiliki power dalam nilai tawar politiknya sehingga menciptakan kekuatan besar.
Dosen politik dari Unhas ini mencontohkan peran Andi Amran Sulaiman yang sebelumnya menjabat sebagai Mentan. Dimana berkat nilai tawarnya yang tinggi, Amran berhasil berperan penting dalam mendudukkan adiknya, Andi Sudirman Sulaiman sebagai Wakil Gubernur Sulsel terpilih.
Baca Juga : VIDEO: Uang Hasil Korupsi SYL Diduga untuk Beli Alphard hingga Perawatan Wajah
“Bahkan dengan posisinya yang sangat kuat, dia (Amran) bisa membuat Nurdin Abdullah mengganti wakilnya yang sudah dideklarasikan dari awal. Sebelumnya bersama Tanribali Lamo, kemudian berganti dengan Sudirman Sulaiman,” ujarnya.
Kondisi itu, lanjut Ali Armunanto juga bisa dimanfaatkan Syahrul dalam mengubah konstelasi politik di Sulsel. Apakah ingin membantu keluarga Yasin Limpo bertarung di Pilkada 2020 atau tidak.
“Kondisi ini saya rasa, Pak Syahrul juga ada di posisi itu. Posisi dimana bisa menggunakan powernya, bisa menggunakan kapasitas dan jaringan politiknya untuk mensukseskan saudara-saudaranya, keluarganya yang ikut bertarung di Pilkada. Sehingga ke depannya saya rasa untuk None, Adnan dan Devo tidak akan mendapatkan masalah berarti, yang menjadi masalah bagi orang-orang yaitu kendaraan politik,” tuturnya.
Baca Juga : VIDEO: Ini Alasan KPK terkait Percepatan Panangkapan SYL
Penulis: Asrul
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar