SULSELSATU.com, JAKARTA – Polri mengklaim tengah waspada pasca-kematian pemimpin tertinggi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi.
Kematian Al-Baghdadi juga diumumkan langsung Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah operasi militer di bagian Suriah.
“Kematian Al-Baghdadi sudah diumumkan dunia internasional dan itu menjadi kewaspadaan di kita,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, dilansir dari Detik, Senin (28/10/2019).
Baca Juga : Wakapolri Launching Percepatan Penyaluran Bantuan Pangan Serentak se-Sulsel
Hal itu disampaikan Asep saat menanggapi kemungkinan aksi balas dendam pengikut Abu Bakr al-Baghdadi yang berada di Indonesia. Asep memastikan Densus 88 Antiteror konsisten melakukan penangkapan dan pemantauan terhadap pergerakan kelompok-kelompok teroris yang sudah teridentifikasi.
“Tetap konsisten melakukan upaya penegakan hukum. Semua jaringan yang berada di Indonesia dalam pemantauan Densus,” ujar Asep.
Abu Bakr al-Baghdadi disebut tewas meledakkan diri setelah posisinya terpojok oleh pasukan militer AS yang menggelar operasi di Suriah.
Baca Juga : Wakapolri Harap Program Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Pj Gubernur Sulsel Diikuti Provinsi Lain
Seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (28/10), Baghdadi mengawasi kejayaan dan runtuhnya ISIS dalam beberapa tahun terakhir dari lokasi rahasia, yang sering kali disebut berpindah-pindah demi menghindari pengejaran otoritas terkait.
Baghdadi, yang merupakan warga asli Irak, diyakini berusia 48 tahun. Dia dilaporkan menghilang saat wilayah kekuasaan ISIS menyusut dan aktivitas militan ISIS berubah menjadi jaringan sleeper cell (sel-sel tidur).
“Dia meledakkan rompinya, yang membunuh dirinya sendiri dan tiga anak,” kata Trump dalam siaran video dari AFP, Minggu (27/10).
Baca Juga : Polres Sinjai Hentikan Penyelidikan Kasus Pencabulan Anak, Keluarga Korban Kecewa
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar