Hasil Survei: Dokter Onasis Pendatang Baru Paling Populer di Pilwali Makassar

Hasil Survei: Dokter Onasis Pendatang Baru Paling Populer di Pilwali Makassar

SULSELSATU.com, MAKASSAR – Hasil survei terkait Pilwali Makassar 2020 dari lembaga Nurani Strategic (NUSA), beredar Minggu (27/10/2019).

Dari data yang diperoleh peta pertarungan para kandidat dalam bursa Pilwali Makassar semakin ketat. Yang menarik dari hasil survei ini adalah munculnya wajah pendatang baru yang sanggup dengan cepat melejit mengejar figur wajah lama.

Figur pendatang baru Taufiqqulhidayat Ande Abdul Latif (Onasis) memperoleh survei tertinggi dibanding dengan figur baru lainnya.

Survei dengan metode simulasi tertutup dengan alat bantu dan boleh menyebut lebih satu nama ini, menunjukkan Taufiqqulhidayat Ande Abdul Latif meraih tingkat popularitas sebesar (21,8%), disusul Sukriansyah L (16,8%), dan figur baru lainnya.

Untuk wajah lama seperti Mohammad Ramdhan Pomanto meraih tingkat popularitas tertinggi 65,7%. Disusul Syamsu Rizal (54,8%), Munafri Arifuddin (44,5%), dan Irman Yasin Limpo (34,8%), Rachmatika Dewi (33,8%), Aliyah Mustika Ilham (32,7%), Rusdin Abdullah (24,6%),

Sedangkan untuk tingkat elektabilitas, dengan metode yang sama, namun hanya boleh menyebut satu nama, sebagai figur pendatang baru terekam nama Taufiqulhidayat Ande Abdul Latif dengan elektabilitas tertinggi (3,3%), disusul Sukriansyah S Latif (2,1%), lain-lain (5,4%), dan tidak menjawab (25,2%).

Sementara figur lama hasilnya, Moh Ramdhan Pomanto (15,1%), Munafri Arifuddin (11,2%), Syamsu Rizal (10,3%), dan Aliyah Mustika Ilham (8,4%), Irman Yasin Limpo (8,2%), Rachmatika Dewi (5,6%), Rusdin Abdullah (5,2%).

Survei ini dilakukan pada 7-12 Oktober. Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus yang dikonfirmasi membenarkan hasil surveinya itu. Namun, kata Nurmal, survei itu tidak pernah dirilis ke publik.

“Kami memang melakukan survei di tanggal itu. Tapi hasilnya tak pernah kami umumkan karena itu milik internal,” ujar Nurmal.

Nurmal juga tidak menampik hasil surveinya itu. Namun sekali lagi, pihaknya tidak bertanggungjawab atas beredarnya data data survei tersebut.

Penulis: Asrul
Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Berita Terkait
Baca Juga