SULSELSATU.com – Jenazah pemimpin kelompok ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dibuang ke laut. Informasi tersebut disampaikan salah seorang sumber AFP di Pentagon.
Namun, sumber tersebut tidak menyebut secara pasti di mana dan kapan jenazah tersebut akan dibuang. Ia hanya menyatakan pembuangan tersebut sama dengan yang dilakukan pada jenazah Pimpinan Al-Qaeda Osama bin Laden setelah terbunuh dalam serangan pasukan AS pada 2011 lalu.
“Pembuangan jenazahnya dilakukan dengan lengkap dan ditangani dengan tepat,” kata Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley seperti dikutip dari AFP, Selasa (29/10/2019).
Baca Juga : Penembakan Brutal di Turale AS, Ibu dan Bayi 6 Bulan Tewas
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghdadi tewas akibat serangan pasukan khusus negaranya di barat laut Suriah pada akhir pekan kemarin.
Dalam pidato di Gedung Putih, Trump menuturkan Baghdadi tewas setelah terjebak oleh pasukan AS. Kondisi tersebut akhirnya mendorongnya untuk meledakkan rompi bunuh diri.
Selain Al-Baghdadi, Trump juga mengklaim operasi khusus AS itu juga turut menewaskan “sejumlah besar” anggota ISIS lainnya, termasuk tiga anak Baghdadi.
Baca Juga : Panel Surya Indonesia Siap Bersaing di Amerika Serikat, Pemerintah Harap Ekspor Meningkat
“Dia (Baghdadi) tewas setelah berlari di bawah terowongan jalan buntu, merintih, menangis, dan menjerit sepanjang jalan,” kata Trump dalam pidatonya pada Minggu (27/10).
Trump pada Senin kemarin mengatakan akan merilis segmen video dari serangan dramatis AS yang menewaskan Abu Bakar al-Baghdadi.
“Kami dapat mengambil bagian-bagian tertentu dan melepaskannya,” kata Trump kepada wartawan.
Baca Juga : ISIS Serang Penjara Suriah Lepaskan Tahanan Sesama Anggota
Berbicara pada pengarahan Pentagon Mark Milley mengatakan rekaman momen terakhir Baghdadi masih diperiksa. “Kami punya video, foto. Kami belum siap untuk merilisnya. Mereka sedang melalui proses deklasifikasi,” kata Milley.
Dia menunjukkan bahwa beberapa citra operasi dapat dirilis secara publik setelah dideklasifikasi.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar