Buntut Krisis Ekonomi, PM Lebanon Saad Al-Hariri Undur Diri
SULSELSATU.com, JAKARTA – Saad Al-Hariri mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Lebanon. Lebanon saat ini tengah dilanda krisis ekonomi dan aksi demonstrasi yan berlarut-larut.
Melansir Detik dari Reuters, Rabu (30/10/2019), Hariri mundur pada Selasa waktu setempat. Pengunduran diri Hariri ini dinilai mengakibatkan ketegangan politik sehingga mempersulit pembentukan pemerintah baru demi mengatasi krisis ekonomi terburuk di Lebanon sejak perang saudara 1975-1990.
Demonstrasi ini adalah paling serius di jalan-jalan Beirut sejak 2008, ketika para pejuang Hizbullah merebut kendali ibu kota dalam konflik bersenjata. Lebanon dilumpuhkan oleh gelombang protes yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap korupsi kelas politik yang merajalela.
“Selama 13 hari rakyat Lebanon telah menunggu keputusan atas solusi politik untuk mencegah pemunduran ekonomi. Dan saya telah mencoba, selama periode ini untuk menemukan jalan keluar, yang akan digunakan untuk mendengarkan suara rakyat,” kata Hariri.
“Sudah saatnya bagi kita untuk mencarikan solusi menghadapi krisis. Kepada semua mitra dalam kehidupan politik, tanggung jawab kita hari ini adalah bagaimana kita melindungi Lebanon dan menghidupkan kembali ekonominya,” lanjutnya.
Presiden Michel Aoun, sekutu politik Hizbullah, akan menerima pengunduran diri Hariri dan berkonsultasi untuk membentuk pemerintahan baru. Dia juga akan meminta Hariri untuk berpikir ulang terhadap pengunduran dirinya.
Butuh sembilan bulan untuk membentuk kabinet koalisi Hariri yang mulai menjabat pada Januari lalu. Sementara itu, beberapa demonstran bersumpah untuk tetap turun ke jalan.
Pengunjuk rasa Tarek Hijazi mengatakan pengunduran diri itu adalah langkah pertama dalam membangun negara demokrasi patriotik, di jalan untuk mencapai tuntutan pemberontakan 17 Oktober.
Gejolak ini telah memperburuk krisis ekonomi akut Lebanon hingga menyebabkan kelangkaan mata uang dan melemahnya pound Lebanon. Obligasi pemerintah Lebanon juga jatuh dalam kekacauan.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News