Logo Sulselsatu

Komnas HAM Prediksi Konflik Agraria Meningkat di Periode Kedua Jokowi

Asrul
Asrul

Jumat, 01 November 2019 10:16

istimewa
istimewa

SULSELSATU.com, JAKARTAKomnas HAM memprediksi konflik agraria akan semakin bertambah pada periode kedua Presiden Joko Widodo.

Alasannya, kata dia, mengingat masih ada pembangunan sejumlah jalan tol di beberapa titik. Oleh sebab itu, Komnas HAM berusaha melakukan audiensi untuk mengantisipasi penyelesaian hal tersebut.

“Yang diinginkan oleh warga adalah diperlakukan dan dicarikan penyelesaian atas masalah itu secara manusiawi dan adil,” kata Komisioner Komnas HAM Bidang Mediasi Munafrizal Manan, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (1/11/2019).

Baca Juga : Warga Adukan Vale ke Komnas HAM, Ketua KWAS Sebut Bukan Representasi Masyarakat Sorowako

Ia mengaku telah menerima lebih dari 50 laporan mengenai konflik agraria yang berkaitan dengan pembangunan jalan tol di beberapa provinsi di Indonesia.

Komnas HAM mengklaim pihaknya menjalankan fungsi untuk melakukan mediasi antara pihak yang merasa dirugikan dengan pemangku kepentingan (stakeholders). Setelah melakukan mediasi, Komnas HAM berencana untuk memberikan laporan hasil tersebut kepada menteri-menteri yang berkaitan.

“Jadi kita ingin tidak hanya menyelesaikan secara kasus per kasus, tapi meyelesaikan secara satu paket utuh,” kata Munafrizal.

Baca Juga : Intimidasi hingga Pemotongan Gaji, Pekerja China Adukan IMIP ke Komnas HAM

Menurut dia, sejumlah laporan dari masyarakat yang diterima oleh Komnas HAM di antaranya pemerintah kurang melakukan sosialisasi terkait dengan pembangunan yang dilakukan. Hal itu berkaitan dengan tertutupnya ruang diskusi dan juga kompromi antara pemangku kepentingan dengan warga yang terdampak.

Selain itu, pihaknya juga menilai pembangunan yang dilakukan memberi dampak terhadap lingkungan sehingga memengaruhi kenyamanan masyarakat dalam bertempat tinggal. Ia juga mengatakan terdapat warga yang merasa tidak mendapat nilai ganti rugi sesuai dengan nilai kepemilikan lahan yang dimilikinya.

“Ada terkait dengan perbedaan nilai ganti rugi terhadap kepemilikan tanah. Ada warga yang merasa nilainya terlalu rendah, padahal pemerintah bilang sudah berdasarkan riset,” jelas dia.

Baca Juga : Mendibud Nadiem Makarim Diadukan ke Komnas HAM oleh Mahasiswa

Berdasarkan catatan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), jumlah konflik agraria semakin banyak selama di bawah pemerintahan Jokowi. Tercatat, ada 1.769 konflik agraria selama 2015-2018.

Jumlahnya menanjak dibandingkan dengan era SBY pada 2010-2014. Saat itu, konflik agraria tercatat sebanyak 1.308.

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...