Logo Sulselsatu

Menag Ingin Larang Cadar, PKB: Pelajari Dulu Apa Itu Radikalisme

Asrul
Asrul

Jumat, 01 November 2019 08:46

Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. (INT)
Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. (INT)

SULSELSATU.com, JAKARTA – Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Yaqut Cholil Quomas menanggapi rencana Menteri Agama Fachrul Razi melarang penggunaan niqab atau cadar di instansi pemerintahan. Ia meminta agar Menag belajar serta mendalami terlebih dulu ideologi radikalisme dan terorisme ketimbang mengurusi gaya berbusana masyarakat.

“[Menag] pelajari dulu itu, apa itu radikalisme, terorisme. Berhubungan nggak sama cara berpakaian orang? Kalau tidak berhubungan, ngapain sih bikin rencana aturan yang nggak perlu,” kata Yaqut saat ditemui di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (1/11/2019).

Lebih lanjut, Ketua Umum GP Ansor itu memandang bahwa radikalisme dan terorisme tak memiliki keterkaitan dengan gaya berbusana seseorang. Ia menilai radikalisme dan terorisme merupakan sebuah ideologi yang bisa tertanam dalam pemikiran masyarakat.

Baca Juga : VIDEO: Presiden Terpilih, Prabowo Subianto Hadiri Rakornas PKB

Melihat hal itu, ia menyarankan Menag untuk mengkaji terlebih dulu apakah kedua paham tersebut memiliki keterkaitan dengan gaya berbusana seseorang atau tidak.

“Menag urus soal ini dulu deh. Baru nanti kalau memang secara ideologi itu berkaitan antara radikalisme dan terorisme itu berkaitan dengan cadar, baru keluarkan peraturan itu,” kata dia.

“Nah kalau kajiannya nanti nggak berhubungan gimana? Karena banyak orang yang pakai cadar itu moderat juga cara berfikirnya, bukan radikal,” tambah dia.

Baca Juga : VIDEO: Demonstrasi Ricuh di Dekat Area Muktamar PKB Bali, Wasekjen: Bukan Kader PKB

Tak hanya itu, Yaqut menyarankan seharusnya Menag dapat saling menghargai budaya yang berkembang di tengah masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah budaya bercadar.

Menurutnya, cara berbusana bercadar hadir dari kebudayaan Arab. Ia lantas menyatakan bahwa banyak tokoh-tokoh keturunan Arab yang sudah berjuang untuk membuat Indonesia merdeka.

“Indonesia kan dimerdekakan salah satunya oleh ras Arab juga. Sah-sah aja dong kalau ada budaya Arab, ada budaya Cina, Jawa dan lainnya. Sebaiknya saling menghargai,” kata Yaqut.

Baca Juga : VIDEO: PKB Usung Paslon Indira – Ilham untuk Maju di Pilwalkot Makassar

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video15 April 2025 21:37
VIDEO: Anggota DPRD Sumut Beri Klarifikasi Soal Insiden Cekcok dengan Pramugari
SULSELSATU.com – Anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Golkar, Megawati Zebua, beri klarifikasi terkait insiden dalam pesawat yang viral di me...
Adventorial15 April 2025 21:30
30 Klien Pemasyarakatan Ikuti Penyuluhan Hukum di Bapas Makassar, Wujud Pembinaan Berkelanjutan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Komitmen Kanwil Kemenkumham Sulsel dalam pembinaan hukum terus diwujudkan lewat penyuluhan hukum bagi klien pemasyarakata...
Politik15 April 2025 21:20
Taufan Pawe Dorong Optimalisasi PAD dan Stop Rekrut Honorer di Barru
SULSELSATU.com, BARRU – Anggota Komisi II DPR RI, Taufan Pawe, melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kabupaten Barru pada Selasa, 15 April 2025. Kun...
Makassar15 April 2025 20:52
Wawali Parepare Studi Banding ke Perumda Parkir Makassar, Bahas Sistem E-Parking
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wakil Wali Kota Parepare, Hermanto, melakukan kunjungan kerja ke kantor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Parkir Makas...