SULSELSATU.com, GOWA – Wakil Bupati Gowa Abd. Rauf Malaganni memberikan harapan penuh pada penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang di Kabupaten Gowa. Salah satunya seluruh pihak dapat menciptakan pesta demokrasi ini yang anti SARA dan Hoaks sehingga dapat menciptakan proses pemilihan yang berdaulat dan berkualitas.
“Jika kita bisa mengusung proses Pilkada ini dengan baik tanpa saling menjatuhkan maka tentunya akan melahirkan pemerintahan atau negara yang kuat. Termasuk terciptanya pemimpin yang kapabel, berkualitas serta mampu menciptakan harapan rakyat yakni kesejahteraan secara merata,” katanya saat membuka Sosialisasi Dukungan Calon Perseorangan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gowa Tahun 2020 di Kantor KPUD Gowa, Jumat (1/11/2019).
Masyarakat pun diminta untuk dapat memilih dan memilah segala opini-opini yang terbangun nantinya pada saat berjalannya proses Pilkada di Kabupaten Gowa.
Baca Juga : Tim Hukum Aurama’ Perkarakan Kakak Husniah Talenrang Hingga Anak Buah Presiden
“Jangan menjadikan proses pilkada sebagai tempat untuk bercerai berai. Jadi setiap ada informasi yang didengar tentang calon satu dan lainnya harus dulu dicari tau kebenarannya jangan langsung disimpulkan atau dijadikan bahan untuk saling mengadu domba,” kata Abd Rauf.
Menurut Rauf, dibukanya sosialisasi perseorangan ini menjadi tanda dimulainya tahapan pilkada di Kabupaten Gowa. Olehnya, segala aturan-aturan yang telah ditetapkan KPUD sebagai pihak penyelenggaraan pesat demokrasi ini harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Dengan sosialisasi ini, pemerintah berharap agar proses pelaksanaan pilkada di Kabupaten Gowa dapat berjalan dengan baik, lancar dan damai, mulai dari tahapan awal hingga akhir. Hal ini pun dapat terwujud jika seluruh komponen termasuk anggota partai politik pendukung calon harus bisa menjaga situasi agar tetap aman dan tentram.
Baca Juga : Tim Hukum Aurama’ Gerebek Dugaan Politik Uang di SMPN 1 Sungguminasa Gowa
“Acara yang kita laksana hari ini bukan semata-mata karena KPU ingin melaksanakan kewajibannya. Tetapi mari menjadikan pertemuan ini sebagai partisipasi kita semua untuk dapat melihat pemilihan bupati dan wakil bupati menjadi proses yang lebih berkualitas dan terbaik,” kata Rauf.
Menurutnya, sosialisasi ini pula membuktikan adanya kesatuan semangat dan kerjasama untuk secara bersama-sama mewujudkan pilkada yang damai, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Tak hanya itu masyarakat dan seluruh elemen juga harus mengetahui kewenangan masing-masing pelaksana Pilkada.
Seperti, tugas KPU sebagai penyelenggara, Bawaslu melaksanakan tugas pengawasan, partai politik sebagai pengusung pasangan calon atau pasangan calon diluar perseorangan, pemerintah sebagai fasilitator, dan kepolisian sebagai pihak yang beryuha mengamankan pesta demokrasi ini agar dapat berjalan aman dan damai.
Baca Juga : Aurama’ Ajak Warga Jaga Kondusivitas di Akhir Kampanye dengan Zikir dan Doa
“Sikap kita bersama dalam sosialisasi ini mengandung makna bukan sekadar formalitas dan seremonial belaka, tetapi jauh lebih memiliki makna untuk mempertegas sikap kita sebagai penyelenggara dan menyukseskan pemilihan yang akan kita hadapi. Kita harus bisa menciptakan iklim yang kondusif bagi seluruh proses dan tahapan dari awal hingga akhir,” tegas Rauf.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar