SULSELSATU.com, JAKARTA – Sebuah katedral yang terletak di Oloron-Sainte-Marie, Nouvelle-Aquintaine, Prancis, disatroni maling pada Senin (4/11/2019) kemarin.
Dikutip dari CNNIndonesia dari AFP, Selasa (5/11/2019), pejabat kota, Laurent Paris, menyatakan laporan awal perampokan diterima sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
“Penduduk setempat terbangun dan terdengar sebuah suara dan polisi menerima peringatan tanda bahaya dari alarm katedral,” katanya.
Baca Juga : Rumah Milik Bendahara Koperasi SMPN 2 Sinjai Disatroni Maling
Ketika polisi mendatangi katedral tersebut, pintu katedral tampak rusak akibat dihantam batang kayu yang diikat pada bagian depan sebuah mobil yang ditinggalkan di dekat lokasi kejadian.
Polisi juga menemukan pagar besi yang menutupi sebuah kapel tempat penyimpanan keperluan ibadah dirusak dengan digergaji.
Akibatnya, beberapa piala perak, salib dan benda-benda yang digunakan untuk ibadah yang sebagian besar terbuat dari emas hilang. Tidak hanya itu, sebuah patung yang menunjukkan adegan kelahiran Yesus dari abad ke-18 dan beberapa pakaian yang digunakan pastur, termasuk sebuah jubah pemberian Raja Francis I, turut dibawa pencoleng.
Polisi menyatakan beberapa saksi melihat tiga orang terlibat dalam perampokan tersebut. Kejadian itu memicu kecaman dari Menteri Kebudayaan, Frank Riester.
“Mereka yang bertanggung jawab akan ditemukan dan dihukum. Saya merasakan emosi dari para umat Katolik Prancis yang terkejut dengan adanya pencurian dan kerusakan itu,” katanya melalui sebuah unggahan di Twitter.
Perampokan di sebuah katedral pertama kali terjadi di Prancis. Paris menyebut perampokan ini memiliki kerugian materiil yang ‘besar’.
Lebih dari nilai nominal [pada barang yang dicuri], para penduduk merasa bahwa diri mereka terputus dari sejarah dan warisan mereka,” ujar Paris.
Katedral Oloron-Sainte-Marie merupakan bangunan khas Romawi-Gothic yang menjadi monumen bersejarah, dan terdaftar sebagai situs Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 1998.
Katedral itu menjadi bagian dari perjalanan menuju Camino de Santiago, dikenal sebagai tempat persinggahan para peziarah yang akan pergi ke Spanyol. Katedral itu memiliki beberapa bagian bangunan yang paling tua, salah satunya sebuah portal Romawi yang dipahat pada abad ke-12.
Bangunan itu diketahui pernah dibakar beberapa kali pada abad ke-13 dan pada awal abad ke-14. Kemudian gereja itu pernah dijarah pada akhir abad ke-16 saat perang antara umat Katolik dan Huguenot (Protestan Prancis).
Setelah perang, gereja tersebut beberapa kali dipugar hingga abad ke-18 dan proses renovasi rampung pada abad-19.
Berdasarkan situs web agen pariwisata untuk wilayah Bearn-Pyrenees, terdapat dua kapel di dalam katedral yang digunakan untuk menyimpan berbagai barang-barang berharga milik katedral.
Sebelumnya pada Agustus lalu, sekelompok perampok pernah mencuri lonceng perunggu dari sebuah menara gereja di Provence.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar