SULSELSATU.com, JAKARTA – Pemerintah Malaysia telah memberikan restu operasional Gojek di negaranya. Rencananya, awal tahun depan Gojek resmi mengaspal di Negeri Jiran.
Menurut Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook, Gojek akan mulai beroperasi di Malaysia setelah melalui proses peninjauan lebih dari enam bulan untuk mengukur permintaan untuk layanan mereka.
Selain di Malaysia, di tahun yang sama, seperti dikutip dari Detik dari Tech in Asia, Selasa (5/11/2019), Gojek juga berencana masuk Filipina. Perjuangan Gojek untuk bisa hadir di sana pun tidak mudah karena sempat mengalami penolakan.
Baca Juga : Indosat dan GoTo Luncurkan Sahabat-AI, Kesempatan Masyarakat Kembangkan Aplikasi Berbasis AI
Januari tahun ini, pengajuan izin yang diajukan Gojek ke Philippine Land Transportation Franchising and Regulatory Board ditolak. Kemudian pada Maret, Gojek mencoba lagi mengakuisisi lisensi operasional di Filipina dan kembali harus menghadapi penolakan.
Pemerintah Filipina menegaskan bahwa untuk bisa mendapatkan izin operasional di sana, perusahaan-perusahaan ride hailing di negaranya, harus setidaknya 60% dimiliki oleh orang Filipina sendiri.
Lain lagi dengan tantangan yang dihadapi Gojek saat akan masuk Malaysia. Sebelum disetujui untuk beroperasi, pro dan kontra bermunculan soal kedatangan ojek online di sana.
Baca Juga : Gojek Bersama LPPOM MUI Sulsel Dampingi Mitra GoFood Makassar Raih Sertifikasi Halal
Bagi pihak yang kontra, selain menyoroti keamanan berkendara motor, mereka juga menilai Gojek tidak sesuai dengan budaya dan kesempatan kerja di kalangan anak muda Malaysia.
Kritikan paling keras datang dari pendiri Big Blue Taxi Shamsubahrin Ismail memprotes keputusan Kabinet Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang memberi angin segar pada Gojek di Malaysia. Menurutnya itu langkah mundur.
Shamsubahrin mengungkapkan Malaysia dan Indonesia memiliki banyak perbedaan termasuk budaya. Atas dasar itu dia menilai seharusnya pemerintah Malaysia tidak mendorong anak muda untuk menjadi ojek online sebagai mata pencaharian.
Baca Juga : Gojek Edukasi Anti Kekerasan Seksual kepada Mitra di Makassar, Jadi Pelopor Ruang Aman di Publik
“Gojek bisa dilakukan di Indonesia karena tingkat kemiskinannya sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia. Budaya mereka juga sangat berbeda dibandingkan dengan kita. Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver (sebagian besar pengendara adalah pria) begitu saja tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini?” protesnya saat itu.
Yang jelas, dengan berbagai kontroversi yang mengelilinginya, layanan yang didirikan Nadiem Makarim tersebut tengah berupaya melebarkan sayapnya ke luar Indonesia. Sejauh ini, Gojek sudah berekspansi ke Vietnam, Thailand dan Singapura.
Editor: Hendra Wijaya
Baca Juga : Ratusan Mitra Gojek Makassar Ikut Pelatihan Berkendara Aman, Tingkatkan Standar Pelayanan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar