SULSELSATU.com, GOWA – Tim Penilai Uji Petik Anugerah Ki Hadjar 2019 meninjau penerapan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar di Kabupaten Gowa. Total ada tujuh sekolah yang dikunjungi dalam kesempatan ini.
Ketujuh sekolah itu masing-masing yakni SMPN 1 Sungguminasa, SDN Pacci’nongang Unggulan, SMPN 3 Sungguminasa, dan SD 3 Limbung Putri, SMPN 2 Pattallassang, SDN Center Malino, dan SDN Lombassang.
Sekadar diketahui, Kabupaten Gowa menjadi satu-satunya wakil Provinsi Sulawesi Selatan yang bertahan sebagai nominasi penerima Anugrah Ki Hadjar 2019 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Baca Juga : Persoalan Bendungan Jenelata, Wabup Gowa Harap Gubernur Sulsel Percepat Izin Lahan
Ketua Tim Penilai Uji Petik Tony Setiawan mengatakan, Kabupaten Gowa masuk menjadi salah satu daerah nominasi penerima penghargaan dari 21 yang ada secara nasional. Daerah ini pun terbagi 10 kabupaten, 3 provinsi dan 8 kota.
“Dari 33 nominasi atau daerah yang berhasil ke tahap presentasi kemarin terpilih 21 daerah untuk masuk ke tahap penilaian uji petik. Kabupaten Gowa menjadi salah satu yang kemungkinan besar meraih penghargaan ini dan mewakili 10 kabupaten se-Indonesia,” katanya usai melakukan penilaian di SMPN 1 Sungguminasa, Rabu (6/11/2019).
Penilaian ini pun dilakukan untuk mengetahui secara langsung kondisi sekolah yang ada di Kabupaten Gowa, khususnya pada aktualisasi penerapan TIK pada sistem belajar hingga sistem administrasi sekolah.
Baca Juga : Momentum Hardiknas, Bupati Husniah Talenrang Kampanyekan Gowa Cerdas
“Dengan apa yang kita dapatkan di lapangan secara nyata juga bisa membantu kami memberikan kebijakan dan masukan kepada pemerintah daerah agar bisa memanfaatkan sistem pengelolaan kependidikannya dengan lebih baik. Terutama dalam hal penerapan sistem TIK,” terangnya.
Lanjut Tony yang juga Kepala Balai Pustekkom Kemendikbud Semarang ini mengungkapkan, hal ini juga senada dengan apa yang didorong Bapak Menteri Pendidikan yang ingin menerapkan digitalisasi pada sektor pendidikan.
“Kita ingin inovasi yang diterapkan Pemkab Gowa disektor pendidikan utamanya program digitalisasi di sekolah dapat dimanfaatkan secara maksimal. Kita tidak ingin apa yang telah ada tidak diterapkan dengan lebih baik,” ujarnya.
Baca Juga : Bupati Husniah Bersama Wakil Darmawansyah Muin Apel Siaga Peluncuran Program Gowa Aman
Dirinya pun berharap, masuknya Pemkab Gowa sebaga nominasi Anugrah Ki Hadjar 2019 ini bisa semakin mendorong seluruh stakeholder, utamanya dinas pendidikan dalam menciptakan inovasi-inovasi di bidang TIK demi mendorong kemajuan kualitas pendidikan di daerahnya.
Adapun yang ditinjau tim penilai di SMPN 1 Sungguminasa yaitu terkait implementasi kelas multimedia yang dicanangkan, laboratorium IT, perangkat TIK yang diterapkan dan implementasi inovasi yang telah dihadirkan. Sementara, yang ditinjau di SDN Paccinongang Unggulan yakni penerapan alat TIK pada program Imtaq di kelas 1 dan 2, ruang edutainment yang telah menerapkan aplikasi cinema edutainment atau konten mata pelajaran berbasis digital.
Wakil Bupati Gowa Abd. Rauf Malaganni saat menerima langsung rombongan tim penilai di rumah jabatannya berharap Kabupaten Gowa dapat meraih penghargaan ini.
Baca Juga : Peringati Hari Bumi, Pemkab Gowa Tanam Pohon di Buper Cadika
“Semoga kedatangan tim penilai ini membawa keberkahan bagi daerah kita dan menjadi kado terindah pada perayaan Hari Jadi Gowa ke-699 tahun ini,” singkatnya.
Adapun pemanfaatan teknologi yang dicanangkan pemerintah daerah hingga saat ini antara lain, program Iman dan Taqwa (Imtaq) untuk kelas 1 dan 2.
Kemudian program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB) yang mana dalam program ini Dinas Pendidikan telah menyiapkan modul digital, Inovasi Manajemen bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Impian) yang berupa database administrasi online untuk mendata para pengawas, guru, kepala sekolah dan staf.
Baca Juga : Bupati Husniah Lepas 599 Calon Jemaah Haji Kabupaten Gowa
Dan pada 2020 mendatang akan dirilis teknologi baru yakni Sistem Informasi Kehadiran Anak (Sika) yang diberi nama A-Kio yang mana orangtua dan guru dapat mengontrol bagaimana tingkat kehadiran dan keaktifan anak di masing-masing kelas dan sekolah.(rls)
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar