SULSELSATU.com, JAKARTA – Jumlah pengangguran di era pemerintahan Presiden Joko Widodo meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) secara persentase pada Agustus 2019 dibandingkan Agustus 2018. Namun jika dilihat secara jumlah justru meningkat.
Sumbangsih terbesar dari TPT hingga Agustus 2019 masih dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mencapai 10,42%. Padahal lulusan SMK seharusnya dipersiapkan untuk siap kerja.
Sementara jika dilihat dari masing-masing provinsi, jumlah pengangguran paling besar masih berada dari Banten. Jumlahnya mencapai 8,11%.
Baca Juga : Tingkatkan Kualitas Data Statistik, Pemkab Gowa Perkuat Kolaborasi Dengan BPS
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan TPT pada Agustus 2019 sebesar 5,28%. Angka itu menurun jika dibandingkan TPT pada Agustus 2018 sebesar 5,34%.
“Trennya juga terus menurun selama 4 tahun terakhir,” ujarnya, seperti dikutip dari detikcom, Jumat (8/11/2019).
Jika dilihat angka TPT 5,28% itu setara dengan 7,05 juta orang. Angka itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan Agustus 2018 sebesar 7,001 juta orang.
Baca Juga : Bupati Gowa Instruksikan Camat Hingga Lurah Bantu BPS Pendataan Registrasi Sosial Ekonomi Secara Jujur
Perbedaan jumlah tersebut dikarenakan metode penghitungan survei indikator tenaga kerja sedikit berbeda. Perbedaannya berada pada jumlah sampel yang disurvei.
“Indikator tenaga kerja surveinya Agustus 2019, jumlah sampelnya diperbesar dari 200 ribu jadi 300 ribuan,” kata Suhariyanto.
Selain itu faktornya pada Agustus 2019 jumlah angkatan kerja 133,56 juta orang. Naik 2,55 juta orang dibandingkan Agustus 2018.
Baca Juga : BPS: Ekspor dan Impor Sulsel Alami Penurunan
Dari angka itu sebanyak 126,51 juta orang adalah penduduk bekerja dan sebanyak 7,05 juta orang menganggur.
Suhariyanto mengatakan jika dilihat dari jenjang pendidikan, TPT yang paling tinggi memang terjadi untuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dibandingkan tingkat pendidikan yang lainnya.
“TPT paling tinggi mereka yang berpendidikan SMK. Tapi trennya mengalami penurunan. Jadi perbaikan kurikulum tentu harus terus dilakukan,” ujarnya.
Baca Juga : Tiket Pesawat dan Tarif Tol Penyumbang Terbesar Inflasi di Sulsel Mei 2021
TPT kedua yang paling tinggi terjadi pada lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 7,92%. Sementara untuk TPT paling rendah terjadi pada jenjang pendidikan SD sebesar 2,41%.
Jika dilihat dari jenis kelaminnya, TPT laki-lali mencapai 5,31% secara keseluruhan. Angka itu lebih tinggi dari TPT perempuan yang mencapai 5,23%.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar