Logo Sulselsatu

Istana Minta Ahok Mundur dari PDIP Jika Ingin Jadi Bos BUMN

Asrul
Asrul

Kamis, 14 November 2019 08:56

Basuki Tjahaja Purnama. (INT)
Basuki Tjahaja Purnama. (INT)

SULSELSATU.com, JAKARTA – Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman menyatakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok harus mundur dari PDIP jika ingin memimpin Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Tidak ikut dalam partai politik, tidak boleh berkecimpung dalam partai politik. Kalau pun beliau mau masuk ke BUMN harus mengundurkan diri, karena BUMN itu ada surat semacam pakta integritas gitu, tidak boleh ikut dalam partai politik atau aktif dalam kegiatan politik,” kata Fadjroel, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Kamis (14/11/2019).

Ahok merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dia mengklaim diajak oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengurusi BUMN. Kabar Ahok bakal menduduki posisi puncak di perusahaan plat merah.

Baca Juga : Kementerian BUMN Lapor Pendapatan Negara dari Dividen Capai 100% Sebesar 85,5 T, Target 90 T di 2025

Klaim disampaikan Ahok usai bertemu Erick di Gedung Kementerian BUMN pagi tadi. Ahok mengatakan dalam pertemuan yang berlangsung selama 1,5 jam tersebut, ia berbicara banyak hal dengan Erick soal perusahaan BUMN. Namun, Ahok belum diketahui akan mengisi posisi apa di perusahaan plat merah.

“Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN,” katanya seperti dikutip dari Antara, Rabu (13/11).

Fadjroel mengatakan Ahok juga tak boleh punya catatan pidana korupsi. Adapun statusnya ebagai mantan terpidana kasus penodaan agama, kata Fadjroel, tak menjadi halangan.

Baca Juga : Kementerian BUMN Dukung Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

Komisaris Utama PT Adhi Karya itu menyebut Presiden Joko Widodo sejak awal menekankan agar jajarannya mengedepankan aturan dalam mengisi posisi di BUMN.

“Jadi kalau mau masuk BUMN, masuk bersih, di dalam bersih-bersih dan keluar bersih. Begitu saja,” ujarnya.

Namun, Fadjroel mengaku belum mengetahui penempatan Ahok di BUMN. Ia meminta agar masalah posisi Ahok dikonfirmasi langsung ke Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca Juga : 10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara

“Jadi lebih baik ditanyakan langsung kepada pihak Kementerian BUMN,” tuturnya.

Kementerian BUMN menyatakan Ahok bakal mengurus BUMN yang menyangkut hajat hidup banyak orang. Tetapi, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan untuk menduduki posisi penting tersebut Ahok perlu melewati proses.

Terutama, bila Ahok nantinya diangkat menjadi komisaris dan direksi BUMN. Untuk menduduki kursi tersebut, Ahok perlu dinilai oleh tim penilai akhir.

Baca Juga : VIDEO: Airin Diusung PDIP di Pilgub Banten, Megawati: Nanti Mesti Pakai Merah Hitam Lho!

Sidang tim penilai akhir biasanya digelar di Istana. Tim diketuai oleh Presiden Jokowi. “Pasti ke tim, semua proses yang ada di BUMN pasti dilalui,” kata Arya seperti dikutip dari Antara.

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...