Logo Sulselsatu

Utang Luar Negeri RI Terus Membengkak, Kini Tembus US$395,6 Miliar

Asrul
Asrul

Jumat, 15 November 2019 13:57

Ilustrasi. (INT)
Ilustrasi. (INT)

SULSELSATU.com, JAKARTAUtang Luar Negeri (ULN) Indonesia terus membengkak. Hingga kini utang luar negeri RI menembus angka US$395,6 miliar pada kuartal ketiga tahun ini.

Utang tersebut terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$197,1 miliar dan utang swasta US$198,5 miliar.

Utang Luar Negeri Indonesia tersebut tumbuh 10,2 persen,” tulis Bank Indonesia (BI) dalam keterangan resminya, Jumat (15/11/2019).

Baca Juga : Lima Poin Strategis Kerja Sama BI dan OJK Meningkatkan Ketahanan Sektor Keuangan

Namun, BI mengungkapkan pertumbuhan utang pemerintah sejalan dengan optimisme investor asing terhadap prospek ekonomi di dalam negeri. Porsi utang pemerintah ini sendiri mencapai US$194,4 miliar atau meningkat 10,3 persen.

“Sepanjang kuartal III 2019, investor nonresiden membukukan pembelian neto Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang cukup besar, sehingga mendorong kenaikan utang pemerintah,” terang BI.

Perkembangan ini, sambung bank sentral, mencerminkan kepercayaan investor yang tinggi terhadap prospek perekonomian nasional, di tengah ketidakpastian global, termasuk imbal hasil investasi aset keuangan domestik yang menarik.

Baca Juga : BI Sulsel Hadirkan Program Edukatif Dorong Ekonomi Syariah

Pengelolaan utang pemerintah diklaim diprioritaskan untuk membiayai pembangunan, dengan porsi terbesar pada sektor produktif yang mendukung pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti jasa kesehatan, sosial, konstruksi, jasa pendidikan, administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib.

Sementara, utang swasta menunjukkan perlambatan dibandingkan kuartal II 2019. Utang swasta pada kuartal III 2019 naik 10,4 persen atau lebih rendah ketimbang kuartal sebelumnya, yaitu 11,3 persen.

Utang swasta melambat karena penurunan ULN bank. Utang swasta memang didominasi oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara, sektor industri pengolahan, serta tambang dan penggalian. Adapun, pangsa pasar utang swasta mencapai 75,4 persen.

Baca Juga : BI Sulsel dan Perbankan Buka Layanan Penukaran Uang Rupiah Serentak Tiga Pulau di Kota Makassar

BI meyakini struktur utang Indonesia tetap sehat dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. “Kondisi tersebut tercermin, antara lain dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 36,3 persen,” jelasnya.

Selain itu, utang Indonesia masih didominasi oleh utang-utang jangka panjang dengan pangsa 88,1 persen dari total ULN.

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video12 April 2025 21:06
VIDEO: Lakukan Aksi Perampasan di Komplek Militer, Empat Debt Collector BCA Finance Minta Maaf
SULSELSATU.com – Aksi premanisme dilakukan oleh empat debt collector BCA Finance. Aksi itu berupa penarikan sebuah unit mobil jenis Suzuki Ertig...
Sulsel12 April 2025 20:27
Gerakan 1.000 Katto-katto di Bontonompo Bantu Wujudkan Program Gowa Aman
Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang menghadiri Gerakan 1.000 Katto-katto yang diinisiasi oleh Pemerintah Kecamatan Bontonompo sekaligus Halalbihalal d...
Video12 April 2025 19:37
VIDEO: Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Semprot Pengendara Lawan Arah di Jalan Dr Leimena
SULSELSATU.com – Wali kota Makassar Munafri Arifuddin marah besar saat melintas di jalan Dr Leimena. Munafri Arifuddin marah lantaran kendaraan ...
Hukum12 April 2025 19:16
Skandal Pengadaan Buku di Takalar, Polres Diminta Usut Tuntas
SULSELSATU.com, TAKALAR – Sejumlah aktivis mendesak Kepolisian Resort (Polres) Takalar untuk turun tangan mengusut kasus dugaan praktik gratifik...