SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Makassar, Andi Muhammad Yasir bertekad mengembalikan kejayaan tenun khususnya tenun lontara yang pernah ada di Kota Makassar.
“Kita ingin mengembalikan lagi kejayaan tenun-tenun lontara yang pernah ada di Makassar,” katanya, saat ditemui di Hotel Ramedo, Makassar, Senin (18/11/2019)
Melalui pelatihan, Yasir berharap kerajinan tenun khususnya yang berciri khaskan lontara dapat terpelihara.
Baca Juga : Sambut HUT Kota Makassar ke-417, Disdag Gelar Operasi Pasar Murah
Menurutnya, menenun adalah proses yang rumit sehingga pengerjaannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk itu, pembinaan industri tenun yang dihelat selama 24 hari ini dilaksanakan semaksimal mungkin agar outputnya optimal.
“Waktunya lumayan lama, karena ini tenun. Proses menenun itu adalah proses yang rumit dan canggih,” kata Yasir.
“Jadi, bersyukurlah kita selama ini kalau kita memakai kerajinan tenun padahal bisa saja kita memakai kerajinan tenun tapi kita tidak pernah mengetahui bagaimana proses sehingga bisa menjadi sebuah kain tenun,” tambahnya lagi.
Baca Juga : Harga Beras Merangkak Naik, Disdag Makassar Siapkan Operasi Pasar
Dengan dihelatnya pembinaan industri tenun ini, kata Yasir, setiap perwakilan kecamatan dapat diterima oleh pemerintah setempat untuk membuat kelompok tenun di kecamatannya masing-masing.
“Setelah mereka membuat kelompok, di situ lagi Dinas Perdagangan melakukan pengawalan sehingga memang 24 hari itu mereka teken kontrak tidak boleh 1 hari pun mereka tidak hadir,” tuturnya.
Yasir berharap, kegiatan binaan industri tenun ini tidak dilewatkan oleh peserta, agar pembinaan ini dapat menciptakan kader-kader yang paham, berusaha paham dan berusaha dipahamkan.
Baca Juga : Tekan Laju Inflasi, Disdag Makassar Operasi Pasar Serentak di 5 Lokasi
“Bagaimana kita tekankan, bagaimana ketika mereka kembali ke kecamatannya membuat kelompok kelompok itu. Jadi mereka itu tidak boleh main-main ikut di dalam karena ada suatu proses yang mereka tidak tahu padahal proses yang satu dengan proses lainnya saling berkaitan erat,” pungkasnya.
Penulis: Resti Setiawati
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar