JAKARTA – Suporter Malaysia belum bisa menjadi tuan rumah yang baik. Bagaimana tidak, kala laga Malaysia vs Indonesia yang dihetal di Stadion Nasional Bukit Jalil diwarnai insiden kericuhan antatsuporter. Bahkan suporter tim Garuda ditusuk.
Kepala Satgas Perlindungan WNI KBRI untuk Malaysia Yusron B Ambary menuturkan, selain pengeroyokan ada juga kasus penusukan suporter.
Menurut Yusron, rekaman video pengeroyokan suporter Indonesia yang viral di media sosial, terjadi Bukit Bintang pada Senin (18/11) sebelum pertandingan Malaysia vs Indonesia.
Baca Juga : RI Layangkan Nota Portes ke Malaysia Soal Pengeroyokan Pendukung Indonesia
Fuad dan seorang temannya lebih dulu dipaksa menunjukkan identitas. Setelah dipastikan sebagai warga negara Indonesia, keduanya bergantian dipukuli para suporter Malaysia secara keji.
Dalam video tersebut, beberapa pendukung Malaysia bergantian menginjak-injak suporter Indonesia yang sudah terkapar di jalan. Bahkan ada yang menyeret rambut korban.
Selain itu, oknum suporter Malaysia juga memukul kepala korban berkali-kali dengan menggunakan helm.
“Namanya Fuad, saya sudah bertemu orangnya. Paspornya dirampas, tas Fuad dirampas,” kata Yusron saat dihubungi Sesmenpora Gatot S Dewa Broto di hadapan wartawan seperti dilansir CNNIndonesia, Kamis (21/11/2019).
https://twitter.com/permadiaktivis/status/1197460521009606656
Usai insiden pengeroyokan itu Fuad mendatangi KBRI di Malaysia untuk mengurus dokumen yang hilang dengan membuat surat perjalanan laksana paspor (SPLP).
“Saya minta dia [Fuad] mengurus dokumen yang hilang ke imigrasi, paspor spesial,” tutur Yusron.
Hingga kini, pemerintah Malaysia baik Menpora Syed Saddiq maupun pihak Polis Diraja Malaysia (PDRM). Kemenpora RI mendesak pemerintah Malaysia untuk memberikan keterangan resmi, minimal permintaan maaf dari Syed Saddiq.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar