SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Bidang Perencanaan Prestasi Olahraga Dispora Sulsel, Mukhlis Mallajareng mengatakan, Pemprov Sulsel telah mengusulkan dana sebesar Rp200 miliar untuk rehabilitasi Stadion Mattoanging. Angka tersebut masih jauh dari anggaran yang dibutuhkan untuk menyulap Mattoanging jadi stadion bertaraf internasional.
Mukhlis mengatakan, rehabilitasi Stadion Mattoanging masih membutuhkan anggaran sebesar Rp900 miliar lebih.
Hal ini disampaikan Mukhlis usai menghadiri rapat terkait rencana rehabilitasi Stadion Mattoanging di ruang rapat Sekda, Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Senin (25/11/2019).
Baca Juga : Kejar Target Eliminasi TBC, Pemprov Sulsel Terbitkan Pergub
“Ternyata, dari perencana memberikan gambaran bangunan itu sampai lantai empat gedungnya itu, dia butuh dana sampai Rp900 miliar lebih,” kata Muhlis.
Lebih jauh, Muhklis menjelaskan anggaran sebesar itu untuk membangun stadion yang berstandar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) atau Asian Football Confederation (AFC) yang mirip dengan stadion yang berada di Eropa.
“Dan memang itu seperti standar di Eropa. Itu kalau mau standar AFC dan FIFA,” ujar dia.
Baca Juga : Satgas Percepatan Investasi Sulsel Dibentuk, Target Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen
Mukhlis mengatakan, anggaran sebesar Rp200 miliar itu kemungkinan besar hanya mencukupi pada pembangunan manajemen konstruksi stadion saja.
Hal itu, kata Mukhlis, terlihat dari pengalaman dirinya membangun Stadion Barombong, dimana anggaran sebesar Rp200 miliar hanya cukup membangun manajamen kontruksi stadion saja.
“Nah ini Rp200 miliar apakah cukup, seperti (stadion) Barombong hanya konstruksi saja. Kalau Barombong kan dalam RPJMD kita hanya konstruksi yang mau kita bangun. Apakah nanti Rp200 miliar seperti itu, nanti hari Rabu kita coba hitung kembali,” jelas dia.
Baca Juga : Berpihak ke Petani, Prof Zudan Diganjar Anugerah Perkebunan 2024
Soal model pembangunannya, Mukhlis mengatakan, akan menggunakan sistem rancang bangun. Sistem ini, digunakan saat rehabilitasi Stadion Gelora Bung Karno, belum lama ini.
“Rancang bangun itu bersamaan desain dan fisiknya. Jadi ada perencanaan begini, dibangun lagi. Dan langsung. Jadi tidak ada perubahan lagi. Kalau seperti konvensional, kan dulu berubah-ubah,” pungkasnya.
Penulis: Jahir Majid
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar