SULSELSATU.com, GOWA – Sebagai upaya mengantisipasi banyaknya pohon tumbang saat memasuki puncak musim hujan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gowa mulai melakukan penebangan dan pemangkasan ranting-ranting pohon yang dianggap rawan.
Kadis DLH Gowa Marzuki mengatakan, memasuki puncak musim hujan biasanya sering terjadi angin kencang. Hal ini menyebabkan banyaknya pohon-pohon tumbang yang dapat membahayakan keselamatan pengendara.
“Setelah ada intruksi dari Bapak Bupati Gowa kami langsung melakukan penebangan dan pemangkasan ranting-ranting pohon setiap hari di sejumlah titik yang memang sudah tua dan dianggap rawan untuk tumbang,” katanya dikonfirmasi belum lama ini.
Baca Juga : Simak Tips Berkendara dengan Sepeda Motor saat Hujan
Beberapa lokasi yang sudah dilakukan pemangkasan ranting-ranting pohon antara lain Jalan DR. Wahidin Sudirohusodo, Jalan Tun Razak, Jalan Poros Paccinonang, Romang Polong, sepanjang Jalan Malino, Jalan Poros Palangga-Bajeng hingga Jalan Poros Barombong.
“Sebelum melakukan penebangan atau pemangkasan pohon, tim kami terlebih dahulu turun ke lapangan untuk melihat yang mana lokasi yang kondisi pohonnya banyak rawan untuk tumbang. Intinya kami melihat yang mana paling mendesak,” terangnya.
Prose penebangan dan pemangkasan pohon diupayakan dapat dilakukan setiap hari sementara untuk jenis pohonnya dilakukan secara bervariasi sesuai dengan besar pohonnya dan kerawanannya.
Baca Juga : Bupati Gowa dan Istri Fashion Show di Hari Jadi Sulsel Ke-355 Tahun
Sementara, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Pertamanan DLH Gowa Abidzar Husain mengungkapkan, penebangan dan pemangkasan pohon memang dilakukan berdasarkan skala prioritas di ruas mana perlu dilakukan penanganan secepatnya.
“Paling banyak dipangkas ataupun ditebang itu adalah pohon jenis trembesi atau pohon peneduh karena paling sering dahannya patah ataupun sampai tumbang. Ini paling banyak di Jalan Poros Palangga – Bontonompo, Jalan Poros Malino dan Jalan Paccinongan – Pao-pao,” ujarnya.
Adapun jenis prioritas pohon yang dianggap perlu ditebang yaitu dilihat dari pohon yang sudah condong, lebat dan mati.
Baca Juga : Adnan Minta Pengurus YJI Gowa Rutin Lakukan Edukasi Kesehatan Jantung ke Masyarakat
Ia menyebutkan sejak 2018 hingga saat ini sudah ada sekitar 900 pohon yang telah dilakukan pemangkasan.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar