Logo Sulselsatu

Demokrat Pertanyakan Usulan PBNU Soal Presiden Dipilih MPR

Asrul
Asrul

Kamis, 28 November 2019 12:38

Ketua MPR Bambang Soesatyo berkunjung ke kantor PBNU, Rabu (27/11/2019). (INT)
Ketua MPR Bambang Soesatyo berkunjung ke kantor PBNU, Rabu (27/11/2019). (INT)

SULSELSATU.com, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengkritik usulan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar Presiden dan Wakil Presiden kembali dipilih oleh MPR.

Hal itu disampaikan Andi lewat twitternya merepons pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj.

“Ada apa NU sekarang?” cuit Andi dikutip dari akun twitternya, Kamis (28/11/2019).

Baca Juga : PBNU Wacanakan Batas Maksimal 10 Tahun untuk Jabatan Ketua Umum dan Pengurus Wilayah

Andi mengatakan, sikap NU sekarang ini berubah terkait pemilihan presiden dan wakil presiden. Padahal, beberapa tahun lalu berdasarkan hasil musyawarah nasional NU tidak menghasilkan pemilihan presiden balik ke MPR.

“Saya baru buka dokumen Munas NU tahun 2012, tidak ada kalimat satu pun hasil Munas yang menyebutkan bahwa pemilihan Presiden kembali dipilih MPR seperti jaman Orba,” kata Andi.

“Tahun 1990-an tokoh dan intelektual NU termasuk berjuang agar Presiden tidak dipilih MPR,” ucapnya.

Baca Juga : Zakat, Infak, dan Sedekah Diusulkan Jadi Solusi Peningkatan Gizi Siswa di Indonesia

Sebelumnya PBNU mendukung agar presiden dan wakil presiden kembali dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ketimbang dipilih melalui mekanisme pemilihan langsung. Dukungan itu muncul ke permukaan usai Ketua MPR Bambang Soesatyo bertemu Said Aqil di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (27/11).

Said mengatakan ide presiden kembali dipilih oleh MPR itu berawal dari para kiai-kiai senior NU dalam Munas Alim Ulama Cirebon tahun 2012 lalu.

Ia menyatakan para kiai-kiai senior NU menilai pemilihan presiden secara langsung menimbulkan ongkos politik dan ongkos sosial yang tinggi.

Baca Juga : Demokrat Dukung Kenaikan PPN 12 Persen, Ini Syarat dan Alasannya

“Kemarin baru saja betapa keadaan kita mendidih, panas, sangat mengkhawatirkan. Ya untung tidak ada apa-apa. Tapi apakah lima tahun harus kaya gitu? Itu suara-suara para kiai pesantren yang semua demi bangsa demi persatuan. Tidak ada kepentingan politik praksis, tidak,” kata Said, seperti dilansir CNNIndonesia.

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video15 April 2025 21:37
VIDEO: Anggota DPRD Sumut Beri Klarifikasi Soal Insiden Cekcok dengan Pramugari
SULSELSATU.com – Anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Golkar, Megawati Zebua, beri klarifikasi terkait insiden dalam pesawat yang viral di me...
Adventorial15 April 2025 21:30
30 Klien Pemasyarakatan Ikuti Penyuluhan Hukum di Bapas Makassar, Wujud Pembinaan Berkelanjutan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Komitmen Kanwil Kemenkumham Sulsel dalam pembinaan hukum terus diwujudkan lewat penyuluhan hukum bagi klien pemasyarakata...
Politik15 April 2025 21:20
Taufan Pawe Dorong Optimalisasi PAD dan Stop Rekrut Honorer di Barru
SULSELSATU.com, BARRU – Anggota Komisi II DPR RI, Taufan Pawe, melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kabupaten Barru pada Selasa, 15 April 2025. Kun...
Makassar15 April 2025 20:52
Wawali Parepare Studi Banding ke Perumda Parkir Makassar, Bahas Sistem E-Parking
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Wakil Wali Kota Parepare, Hermanto, melakukan kunjungan kerja ke kantor Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Parkir Makas...