Peringati 16 Hari Anti Kekerasan Perempuan, Ini Pesan Wawali Parepare
SULSELSATU.com, PAREPARE – Wakil Wali Kota Parepare, Pangerang Rahim membuka aksi kolektif peringatan 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan yang digelar sejumlah pemerhati perempuan, yang mengusung tema ‘Hentikan perkawinan anak dan segala bentuk kekerasan terhadap Perempuan di Kota Parepare’, digelar di Balai Ainun, Kamis (28/11/2019).
Pada kesempatan itu, Pangerang mengatakan, kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran bersama tentang penanggulangan kekerasan terhadap perempuan. Apalagi dengan kondisi yang semakin maraknya terjadi pernikahan anak akhir-akhir ini.
Ia menjelaskan, pernikahan dini atau pernikahan anak merupakan salah satu persoalan yang mesti mendapat perhatian serius. Nikah dini, menjadi awal berbagai masalah, termasuk kemiskinan dan kekerasan dalam rumah tangga.
“Pernikahan dini berdampak negatif bagi anak-anak, selain berbahaya bagi kesehatan reproduksi anak, juga berdampak pada mental anak yang mengalami pernikahan dini tersebut. Selain itu, pernikahan di usia dini juga telah banyak merampas hak anak-anak dalam meraih pendidikan di usia muda dan kehilangan masa-masa remajanya,” beber Pangerang.
Menurutnya, salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan dibentuknya Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) sebagai pusat kegiatan terpadu yang menyediakan pelayanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan yang meliputi Pelayanan Informasi, Konsultasi Psikologis dan Hukum, serta Pendampingan.
“Disamping itu, kita juga telah meluncurkan program Calling Peran. Melalui layanan ini diharapkan masyarakat yang melihat adanya indikasi kekerasan terhadap perempuan dan anak, dapat melaporkan melalui layanan ini. Mari kita cegah dan hapus kekerasan terhadap perempuan,” ujarnya.
Penulis: Andi Fardi
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News