Logo Sulselsatu

Muhadjir Effendy Kritik Rencana Mendikbud Revisi Sistem Zonasi

Asrul
Asrul

Jumat, 13 Desember 2019 13:59

Mendikbud, Muhadjir Effendy. (INT)
Mendikbud, Muhadjir Effendy. (INT)

SULSELSATU.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengkritik rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim soal pola Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berdasarkan zonasi.

Nadiem akan mengubah sistem penerimaan jalur prestasi yang ada di sistem zonasi, yang semula hanya 15 persen menjadi 30 persen. Sistem zonasi ini diketahui ‘warisan’ Muhadjir saat masih menjabat Mendikbud sebelum Nadiem.

Menurut Muhadjir Nadiem mesti paham bahwa sejak awal visi dan misi dari Presiden Joko Widodo adalah pemerataan dan berkeadilan. Bahkan secara langsung Jokowi perintahkan agar kastanisasi di tingkat sekolah dihapus.

Baca Juga : Danny Pomanto Diskusi Bareng Menko PMK di Forum City Leaders Community Palembang

“Tentang zonasi, tentu saja silahkan ada perubahan. Tapi itu juga memang itu menterjemahkan visi bapak presiden, yaitu apa, pemerataan dan berkeadilan. Dan itu pak presiden perintah langsung supaya dihapus kastanisasi sekolah,” kata Muhadjir di kawasan Pancoran, Jakarta, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (11/12/2019).

Dia pun mafhum, dalam pengambilan kebijakan apalagi berkaitan dengan pendidikan akan ada yang menang dan yang kalah. Jika Nadiem memilih untuk menambah kuota penerimaan jalur prestasi dalam sistem zonasi itu pun tak jadi masalah.

Kata Muhadjir, semuanya hanya bergantung pada pilihan dan prioritas mana yang diambil.

Baca Juga : Tak Mau Kecolongan dari Malaysia, Indonesia Segera Ajukan Budaya Reog ke UNESCO

“Ini sekali lagi soal pilihan, ketika memperhatikan mereka yang punya nilai tinggi untuk diprioritaskan itu juga soal pilihan. Apa jelek? tidak. Tapi semuanya pasti ada tadi itu, ada politik will ada politikal lost,” katanya.

Meski begitu, dia menyayangkan sistem kastanisasi yang selama ini telah mengakar di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Bahkan kata dia, saat dirinya pertama kali menerapkan peraturan zonasi kala menjadi Mendikbud, banyak pihak yang menentang dan tak sedikit yang marah.

Padahal kastanisasi di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia jelas sekali sangat bertentangan dengan Pancasila yang selama ini dianut di Indonesia.

Baca Juga : Mendibud Nadiem Makarim Diadukan ke Komnas HAM oleh Mahasiswa

“Nah satu hal yang selama ini menurut saya begitu bertentangan dengan Pancasila, menurut saya adalah terjadinya kastanisasi sekolah. Ada sekolah yang kumpulan orang kaya pinter-pinter. Kenapa pinter, ya karena kaya,” katanya.

“Karena dia bisa dapat akses pendidikan yang banyak. Tapi kemudian ada sekolah kumpulan anak miskin, kenapa, karena miskin ya tidak pinter,” jelasnya.

Diketahui Mendikbud Nadiem Makarim berencana mengubah pola PPDB berdasarkan zonasi yang telah berjalan selama kurang lebih dua tahun. Meski tak menghapus secara keseluruhan, namun ada perubahan yang dilakukan Nadiem.

Baca Juga : VIDEO: Mendikbud Nadiem Makarim Himbau untuk Bekerja dari Rumah

Sistem zonasi ini dibagi dalam tiga jalur penerimaan. Sebanyak 80 persen siswa diterima di sebuah sekolah berdasarkan wilayah atau jarak dengan sekolah. Kemudian, 15 persen lewat jalur prestasi, dan sisanya sebanyak 5 persen diterima melalui sistem pindah sekolah.

Nadiem mengubah sistem itu. Penerimaan siswa lewat jalur prestasi menjadi 30 persen.

“Yang tadinya jalur prestasi hanya 15 persen, sekarang jalur prestasi kami perbolehkan sampai 30 persen,” kata Nadiem.

Baca Juga : Mendikbud Bakal Beri Mahasiswa Magang Rp1,2 Juta per Bulan

Perubahan itu tentu berdampak pada jalur penerimaan lainnya. Jalur penerimaan melalui pemetaan wilayah atau zonasi jadi hanya 50 persen, jalur perpindahan sebanyak 5 persen, 30 persen jalur prestasi, dan jalur afirmasi sebanyak 15 persen. Jalur afirmasi sendiri merupakan jalur penerimaan bagi penerima Kartu Indonesia Pintar.

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Makassar25 November 2024 22:48
Seminar Kesehatan dan Donor Darah Meriahkan Peringatan Hari Guru di SIT Al Fatih
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Fatih memperingati dan menyemarakkan Hari Guru dirangkaikan Hari Kesehatan Nasional de...
Politik25 November 2024 22:39
Bawaslu Diminta Kawal Wilayah dari Serangan Fajar
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menyoroti maraknya praktik politik uang atau serangan fajar menjelang Pem...
Metropolitan25 November 2024 22:36
Tok! APBD Makassar 2025 Capai Rp5,7 Triliun
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar resmi menyepakati Anggaran ...
Hukum25 November 2024 21:36
12 Daerah Rawan di Sulsel Dapat Pengamanan Khusus untuk Pilkada 2024
SULSELSATU.com, MAKASSAR — Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memetakan 12 daerah yang bakal menjadi perhatian khusus dalam proses pemungutan sua...