Dukung Visi Indonesia Maju 2030, Humas Sulsel Ikut KNH 2019
SULSELSATU.com, YOGYAKARTA – Biro Humas Setda Sulawesi Selatan (Sulsel) mengikuti Konvensi Nasional Humas (HKN) 2019 di Yogyakarta.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Sahid ini berlangsung dari 16-17 Desember. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) mengusung tema HUMAS 2020: Kearifan Lokal, Solusi Global (Local Wisdom, Global Solutions).
Konvensi nasional tahunan ke-20 ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan terampil di era digital society 5.0, sejalan dengan Visi Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan “SDM Unggul, Indonesia Maju”. Perhumas meyakini peran SDM humas dalam mensosialisasikan keunggulan yang dimiliki Indonesia kepada dunia sangat vital untuk membantu pemerintah mencapai target tersebut.
Untuk rombongan kontingen Humas dari Sulsel yang terdiri dari Humas Pemprov Sulsel, humas kabupaten/kota, humas korporasi dan juga akademisi berjumlah 13 orang. Adapun total Humas yang mengikuti kegiatan sebanyak 600an orang.
Kepala Biro Humas Sulsel, Devo Khaddafi kegiatan ini merupakan moment agar di era digital ini dapat melangkah dan saat bersamaan tidak meninggalkan akar budaya yang ada.
“Bagi kita Sulsel, ini sebuah moment untuk kita betul-betul melangkah ke era digital. Tetapi pada saat yang bersamaan tidak meninggalkan root, tidak meninggalkan budaya kita,” kata Devo.
Devo yang juga ketua BPC Perhumas Sulsel menyebutkan nilai adat istiadat atau lokal wisdom adalah hal yang dapat dimasukan dalam kerja-kerja kehumasan. Konvensi ini juga akan memastikan seperti apa roadmap kehumasan di Indonesia.
“Ini untuk memastikan bahwa di 2020 itu jelas, bagaiaman arah dan strategi kehumasan ke depan,” sebutnya.
Termasuk di era digital ini, bagaimana Humas Sulsel memainkan peran menangkal hoaks yang begitu cepat. Demikian juga dengan era artificial intellegent dan big data diharapan dari kegiatan ini akan ditemukan formula dan strateginya.
Ia menambahkan Sulsel akan mengajukan diri sebagai tuan rumah untuk HKN 2020. Hal ini dalam rangka Sulsel berperan dalam menyelesaikan persoalan bangsa.
Sedangkan, Ketua Umum BPP PERHUMAS, Agung Laksamana mengatakan berkembang pesatnya media digital dan teknologi artificial intelligence (AI), hiruk pikuk informasi serta ketidakpastian hoaks dan fake news menambah komplexitas peran-fungsi profesi Humas saat ini. Di sisi lain, Indonesia memiliki keistimewaan dengan beragamnya kearifan lokal yang dapat menjadi nilai tambah dalam penciptaan solusi kreatif bidang komunikasi.
Pemilihan kota Yogyakarta dalam KNH 2019, lanjut Agung, sangat tepat dan istimewa. Yogyakarta yang kaya akan kearifan budaya akan memberikan perspektif bagi para praktisi Humas agar tetap memiliki dan mencari perspektif lokal budaya masing-masing sebagai solusi kreatif dalam menghadapi era globalisasi dan disrupsi saat ini.
“KNH 2019 di Yogyakarta ingin menitikberatkan peran fungsi Humas dalam mencari berbagai kearifan dan kekayaan budaya Indonesia yang bisa memberi inspirasi bagi strategi maupun solusi kreatif kehumasan dan komunikasi,” kata Agung dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Sri Sultan Hamengkubuwono X dijadwalkan membuka konvensi nasional humas yang akan dihadiri oleh praktisi humas baik dari korporasi, pemerintah, akademisi dan mahasiswa ilmu Komunikasi.
Penulis: Jahir Majid
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News