Nurdin Ogah Lanjutkan Pembangunan Stadion Barombong, Ini Alasannya
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) nampaknya berpikir dua kali untuk melanjutkan pembangunan Stadion Barombong.
Pasalnya, meski hasil audit Stadion Barombong nantinya keluar dan dinyatakan tidak memiliki masalah, Nurdin masih enggan untuk melanjutkan pembangunan stadion.
Nurdin menjelaskan persoalan proyek pembangunan peninggalan mantan Gubernur Sulsel dua periode, Syahrul Yasin Limpo itu bukan hanya soal hasil audit, tetapi juga persoalan akses menuju lokasi tersebut.
“Kelanjutan pembangunan stadion Barombong itu bukan soal masalah hasil audit, tapi juga akses” kata Nurdin saat dikonfirmasi di kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Selasa (17/12/2019).
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu mengaku enggan melanjutkan penyelesaian Stadion Barombong. Jika pada akhirnya penyelesaian Stadion Barombong nantinya akan hanya melahirkan kemacetan dekat kawasan tersebut.
Oleh karena itu, Nurdin menyebut sebelum dirinya menyelesaikan pembangunan Stadion Barombong, dirinya terlebih dahulu memperluas akses jalan dan membangun satu jembatan terlebih dahulu menuju Stadion Barombong untuk menghindari kemacetan.
“Tidak ada lagi pertandingan macet, maka itu kita harus bangun jembatan, di perluas, atau bangun satu lagi jembatan menuju Stadion Barombong, karena kita bikin juga tidak langsung fungsional, jadi akses dulu kita perbaiki,” paparnya
Tak hanya persoalan akses jalan yang menjadi alasan Nurdin tidak melanjutkan pembangunan Stadion Barombong.
Nurdin menambahkan alasan lain tidak melanjutkan pembangunan stadion Barombong karena pihak Gowa Makassar Tourism Development hanya menyerahkan aset lahan dikawasan Stadion Barombong itu sebagai fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) saja bukan dalam bentuk Hibah lahan ke Pemprov.
“Yang kedua GMTD harus menyerahkan bukan sebagai fasum, kemarinkan dia mau serahkan sebagai fasum, harus dihibahkan dong. Fasum tidak bisa karena itu akan dibangun stadion,” kata dia.
Penulis: Jahir Majid
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News