Terungkap! Deng Ical Ternyata Main Politik Pencitraan
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Mantan Wakil Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal MI (Deng Ical) rupanya sedang menjalankan strategi politik pencitraan dalam upayanya maju di Pilwali 2020 mendatang.
Hal itu mengemuka dalam diskusi politik bertema “Bedah Integritas Calon Wali Kota Makassar 2020” yang digelar Komunitas Wartawan Politik Sulsel di Warkop Aleta, Toddopuli, Minggu (22/12/2019).
Pakar ilmu politik dari Universitas Hasanuddin, Dr Andi Ali Armunanto membagi integritas dalam tiga aspek, yakni integritas moral, integritas sosial, dan integritas politik.
Integritas moral bersifat universal dan lebih personal terkait dengan sikap dan karakter yang ditunjukkan seseorang. Sementara integritas sosial terkait dengan kehidupan sosial, bagaimana seseorang berperan sebagai bagian dari kelompok masyarakat. Adapun integritas politik terkait dengan bagaimana seseorang menjalankan fungsi dan tugas pokoknya sebagai pemimpin.
“Integritas moral dan integritas sosial itu bisa dipoles. Mau shalat dipertontonkan, ada bencana datang membawa bantuan, ada banjir turun langsung basah-basahan melihat masyarakat. Tapi integritas politik itu sulit dipoles karena terkait dengan proses di masa lalu,” jelas Ali.
Dia menilai, masyarakat menilai Danny menggunakan model evaluasi restropektif, yakni dengan menelusuri track record selama menjadi pejabat publik. Sementara bagi penantang yang tidak pernah menjabat di sector publik, masyarakat menilai menggunakan model evaluasi prospektif. Yakni dengan menilai integritas moral dan integritas sosial seorang calon.
“Deng Ical ingin menjadi sosok baru. Sehingga tagline yang diusung adalah good people. Ia berupaya memutuskan asosiasi dengan Danny, keluar dari lorong. Strategi yang dipakai Deng Ical adalah dengan menunjukkan moral integrity dan social integritynya,” kata Ali.
Meski merupakan pejabat yang sama-sama bertanggung jawab atas kegagalan visi-misi Makassar Kota Dunia, Deng Ical berupaya untuk tidak ikut terjerumus dalam lubang yang menggerus integritas Danny.
“Sementara Pak Danny strateginya cenderung mengglitering (mengkilaukan) semua yang pernah dia lakukan. Integritas sosial dan moral adalah barang yang gampang dijual. Sementara political integrity itu susah dijual, karena itu terkait proses selama menjabat,” tutupnya.
Penulis: Asrul
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News