Logo Sulselsatu

MUI Jatim Larang Umat Muslim Ucapkan Selamat Natal

Asrul
Asrul

Senin, 23 Desember 2019 11:21

Sejumlah pengunjung memilih pernak-pernik natal di salah satu gerai perlengkapan natal, Jalan Sungai Saddang, Makassar, Jumat (14/12/2018). (Sulselsatu/Moh Niaz Sharief)
Sejumlah pengunjung memilih pernak-pernik natal di salah satu gerai perlengkapan natal, Jalan Sungai Saddang, Makassar, Jumat (14/12/2018). (Sulselsatu/Moh Niaz Sharief)

SULSELSATU.com, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) mengeluarkan larangan bagi umat Muslim untuk mengucapkan selamat Natal kepada umat Kristiani. Akan tetapi, larangan tersebut tak berlaku untuk Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris MUI Jatim, Mochammad Yunus. Menurutnya pengucapan selamat Natal atau selamat hari besar agama lain, bisa merusak akidah Islam.

“Jadi mengenai ucapan Natal karena ini masuk wilayah akidah, ketika kita mengucapkan selamat kepada peringatan itu. Ini berpotensi merusak akidah kita,” ujar Yunus, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Senin (23/12/2019).

Baca Juga : Kenaikan PPN 12 Persen Dinilai Tak Pro Rakyat

Ia menambahkan ketika seorang Muslim mengucapkan selamat Natal maka orang tersebut membenarkan ajaran agama lain.

“Ucapan Natal itu kan perayaan lahirnya anak tuhan, karena itu masuk wilayah akidah. Ketika kita mengucapkan selamat kepada peringatan itu sama saja kita memberi selamat atas lahirnya putra tuhan,” ujarnya.

Kendati demikian, imbauan itu kata dia, bisa saja tak berlaku bagi pemimpin negara, salah satunya Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Baca Juga : Lantik Pengurus Majelis Ulama Indonesia Kota Makassar, Ketua Umum MUI Sulsel Sebut Tiga Tugas

“Ya beliau (Ma’ruf Amin) susah juga ya. Ulama juga pemimpin. Tapi ya beliau pasti punya pertimbangan sendiri,” ujarnya.

Yunus yang juga Sekjen Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim ini pun menyarankan kepada pemerintah sebaiknya menunjuk pejabat yang seiman untuk mengucapkan selamat kepada mereka yang merayakan Natal.

“Kepemimpinan itu tidak tunggal, tidak perseorangan, ada sekretaris, ada strukturalnya. Kemenag misalnya, ada Binmas agama-agama lain. Kalau misal dia (pemerintah) hati-hati, dia akan memerintahkan Binmas agama lain yang merayakan Natal untuk mengucapkan selamat,” katanya.

Baca Juga : Ratusan Remaja di Ponorogo Hamil di Luar Nikah, Ini Respons Kemenkes

Ia juga meminta masyarakat untuk memahami makna toleransi dengan benar. Menurutnya bentuk toleransi adalah saling menghormati perbedaan, bukan mencampuradukan ajaran agama.

“Toleransi itu sepakat dan setuju di dalam masing-masing agama, sehingga ketika orang tidak mengucapkan selamat hari Natal, menggunakan atribut perayaan mereka itu jangan disebut intoleran,” katanya.

Editor: Awang Darmawan

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Olahraga12 April 2025 05:50
Asmo Sulsel Dukung Penuh Pembalap AHRT di Ajang MRS 2025
Astra Motor Sulawesi Selatan (Asmo Sulsel) mendukung penuh perjuangan para pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) dalam ajang balap Mandalika Racing ...
Video11 April 2025 22:07
VIDEO: Diseret Ombak Ratusan Meter, Wisatawan di Ini Diselamatkan dengan Drone dan Styrofoam
SULSELSATU.com – Seorang wisatawan berhasil diselamatkan usai terseret ombak di Pantai Ketawang, Purworejo, Kamis (10/4). Wisatawan itu diselama...
Sulsel11 April 2025 21:32
Jumat Mengaji, Bupati Gowa Ajak Pegawai Khatam Al-Qur’an
Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang mengajak pegawai muslim lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa agar dapat khatam Al-Qur'an melalui "Jumat Meng...
Internasional11 April 2025 21:24
Astra Honda Siap Bawa CBR Series Pertahankan Dominasi di Mandalika Racing Series 2025
Pembalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) bersiap menunjukkan performa terbaiknya bersama CBR series dalam ajang balap Mandalika Racing Series (MRS) ...