SULSELSATU.com, JAKARTA – Sebanyak 20.300 ton cadangan beras ‘rusak’ atau turun mutu milik Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) laku terjual dengan harga Rp23,8 miliar.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi menyebut lelang beras yang telah disimpan selama 3 hingga 4 bulan tersebut dimenangkan oleh salah satu perusahaan industri lem furnitur.
“PT Zona Eksekutif Linier menjadi pemenang lelang terbuka beras turun mutu. Perusahaan industri lem furnitur tersebut menang dengan harga lelang Rp23,8 miliar rupiah. Saat dilelang, harga minimal (dipasang) Rp23,75 miliar rupiah,” ungkap Tri, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (24/12/2019).
Baca Juga : Pemkab Gowa dan Bulog Salurkan 54.800 Kg Beras di Kecamatan Somba Opu
Harga lelang yang dipasang perusahaan terpaut Rp50 juta dengan harga dasar yang dipasang oleh Perum Bulog.
Tri menjelaskan, dalam proses pelelangan yang dibuka sejak 13 Desember 2019, terdapat 12 perusahaan mendaftar lelang. Setelah diseleksi, terdapat 5 perusahaan yang lolos persyaratan administrasi.
“Yang mendaftar mengikuti lelang itu ada 12 perusahaan. Lolos administrasi dan persyaratan 5 perusahaan yang terdiri dari 2 perusahaan industri pupuk, 1 Industri lem furnitur 1 perusahaan industri sabun dan 1 perusahaan industri ethanol,” Ujarnya.
Baca Juga : Mulai Hari Ini, Perum Bulog Salurkan Bantuan Beras untuk Warga Makassar
Tri kemudian mengaku bahwa terdapat selisih harga antara harga beras yang dilelang dan harga beli beras yang dilakukan pemerintah
Berdasarkan paparannya, pemerintah membeli beras tersebut dengan harga sekitar Rp8 ribu per kilogram (kg). Menurut perhitungan, dari 20.300 ton beras yang dilelang akan menghasilkan harga sebanyak Rp1.172 per kg.
Harga tersebut memiliki selisih sebesar Rp6.828 dari harga beli. Menurut Tri, penyelesaian terkait selisih harga itu akan diusulkan dan diputuskan saat rapat koordinasi terbatas perum Bulog (rakortas) yang hingga saat ini belum diputuskan waktunya.
Baca Juga : Bulog Pastikan Stok Beras Sulsel Cukup Hingga Juni 2020
Kendati demikian, Tri belum menyebut kapan rakortas tersebut akan dilakukan oleh pihaknya.
“Kami akan mengusulkannya dan akan diputuskan dalam rakortas,” pungkasnya.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar