Logo Sulselsatu

Terpidana Seumur Hidup Kasus Bali Nine Ajukan Grasi ke Jokowi

Asrul
Asrul

Kamis, 26 Desember 2019 19:14

ilustrasi. (int)
ilustrasi. (int)

JAKARTA – Narapidana kasus narkoba asal Australia, Scott Rush dikabarkan mengajukan grasi kepada Presiden Joko Widodo. Napi seumur hidup ini adalah salah satu komplotan dalam sindikat Bali Nine.

Rush mengirimkan surat pribadi beserta permohonan dari kedua orangtuanya dari tempat dia dibui, Lembaga Pemasyarakatan Bangli, Bali.

Melansir CNN Indonesia dari 7 News, Kamis (26/12/2019), di dalam surat itu Rush menyatakan sangat menyesal dan meminta maaf kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas tindakannya menyelundupkan narkoba berupa heroin.

Baca Juga : Alasan Kemanusiaan, Jokowi Beri Grasi ke Eks Gubernur Riau

“Saya berharap permintaan maaf dari lubuk hati saya yang paling dalam bisa diterima dan saya bisa dimaafkan, seperti saya sangat menyesali perbuatan saya. Selama 14,5 tahun, saya selalu berkaca atas perbuatan buruk yang saya lakukan,” tulis Rush dalam surat tersebut.

Rush menyatakan dia saat ini merasa lebih dewasa dan belajar banyak dari kesalahan yang dia lakukan selama menjalani masa hukumannya. Dia juga menyatakan perbuatan yang dilakukannya berdampak buruk terhadap keluarga dan negaranya.

“Saya ingin menjadi duta antinarkoba dan ingin memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat,” lanjut Rush.

“Saya ingin mencegah orang-orang mengonsumsi narkoba dengan memberikan peringatan akan bahayanya, dan kedua saya ingin membantu para pecandu narkoba untuk menjalani rehabilitasi. Mungkin dengan cara ini saya bisa membalas budi bantuan yang diberikan Indonesia selama ini,” kata Rush.

Orangtua Rush, Lee dan Christine, turut membuat surat permohonan yang ditujukan kepada Presiden Jokowi yang meminta belas kasih pemerintah Indonesia untuk anak mereka.

“Kami berharap Anda memberikan anak kami kesempatan kedua. Mohon berikan keluarga kami kesempatan untuk bisa bersama kembali. Kami sangat rindu dia dan akan sangat senang jika bisa bersama-sama lagi,” tulis Lee dan Christine.

“Anak kami memang membuat kesalahan beberapa tahun lalu saat usianya masih 19 tahun. Dia saat ini sudah menjadi lelaki dewasa, usianya sudah 34, dan bertanggung jawab atas kesalahan yang dia buat dan selalu menyesali perbuatannya setiap hari,” lanjut Lee dan Christine.

“Saya ingin menjadi duta antinarkoba dan ingin memberikan kontribusi yang baik kepada masyarakat,” lanjut Rush.

“Saya ingin mencegah orang-orang mengonsumsi narkoba dengan memberikan peringatan akan bahayanya, dan kedua saya ingin membantu para pecandu narkoba untuk menjalani rehabilitasi. Mungkin dengan cara ini saya bisa membalas budi bantuan yang diberikan Indonesia selama ini,” kata Rush.

Orangtua Rush, Lee dan Christine, turut membuat surat permohonan yang ditujukan kepada Presiden Jokowi yang meminta belas kasih pemerintah Indonesia untuk anak mereka.

“Kami berharap Anda memberikan anak kami kesempatan kedua. Mohon berikan keluarga kami kesempatan untuk bisa bersama kembali. Kami sangat rindu dia dan akan sangat senang jika bisa bersama-sama lagi,” tulis Lee dan Christine.

“Anak kami memang membuat kesalahan beberapa tahun lalu saat usianya masih 19 tahun. Dia saat ini sudah menjadi lelaki dewasa, usianya sudah 34, dan bertanggung jawab atas kesalahan yang dia buat dan selalu menyesali perbuatannya setiap hari,” lanjut Lee dan Christine.

Dalam surat yang bertanggal 21 November, Lee dan Christine menyatakan khawatir dengan kondisi Rush. Mereka menyatakan sang anak kerap merasa tidak berdaya dan putus asa serta kerap cemas dan depresi.

Menurut Kepala LP Bangli, Arif Rahman, dewan pengawas akan mengirimkan hasil pemantauan dan rekomendasi terhadap Rush pada pekan ini. Namun, dia menyatakan selama ini Rush terlihat baik-baik saja di penjara setelah dipindahkan dari LP Karangasem.

“Secara fisik dalam setahun belakangan dia terlihat baik. Dia selalu terlibat kegiatan agama. Saat awal dipindah dia terlihat emosional, tapi kini sudah tidak lagi. Dia kini sering bermain tenis. Dia juga sering ke gereja,” kata Arif.

Sindikat Bali Nine terdiri dari sembilan warga Australia yang hendak menyelundupkan 8,3 kilogram heroin dari Bali ke Negeri Kanguru. Pada April 2005 mereka ditangkap kepolisian Indonesia.

Pimpinan sindikat, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi pada 29 April 2015 di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah. Sedangkan enam anggota lainnya, Si Yi Chen, Michael Czugaj, Tan Duc Thanh Nguyen, Matthew Norman, Scott Rush dan Martin Stephens divonis penjara seumur hidup.

Rush ditangkap di Bandara Ngurah Rai, Bali karena hendak menyelundupkan heroin tersebut ke Australia.

Satu anggota sindikat yang merupakan seorang perempuan, Renae Lawrence, divonis 20 tahun penjara dan dibebaskan pada 2018 silam. Sedangkan Tan Duc Thanh Nguyen meninggal di LP Malang, Jawa Timur pada 5 Juni 2018 akibat kanker usus.

Kini tinggal Stephens yang dibui di LP Malang. Sedangkan Si Yi Chen, Michael Czugaj dan Matthew Norman dipenjara di LP Kerobokan, Bali.

Perbuatan sindikat ini terbongkar berkat kerja sama Kepolisian Australia (AFP) dan Indonesia.

Editor: Hendra Wijaya

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video22 Oktober 2024 23:30
VIDEO: Jokowi Santap Sate Kambing Bersama Ibu Iriana
SULSELSATU.com – Mantan Presiden Joko Widodo mengunggah momen makan berdua bersama Iriana Jokowi. Dalam video tampak mantan Presiden Jokowi Maka...
Hukum22 Oktober 2024 22:00
Kakanwil Kemenkumham Ajak Peserta Ujian SKD CPNS Tetap Tenang dan Percaya Diri
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Taufiqurrakhman memantau pelaksanaan Seleksi Kompet...
Politik22 Oktober 2024 21:30
Satukan Keluarga, Nurchalis Aziz Targetkan Kembali Menang untuk Danny-Azhar
SULSELSATU.com, LUWU TIMUR – Setelah menyisir Luwu, Palopo, Luwu Utara, Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad melanjutkan kampanye dialogisn...
Video22 Oktober 2024 21:30
VIDEO: Prabowo Lantik Raffi Ahmad Sebagai Utusan Khusus Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni
SULSELSATU.com – Presiden Prabowo Subianto melantik Raffi Ahmad menjadi utusan khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni. Pelantikan...