SULSELSATU.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menduga pengunduran diri Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge bagian dari manuver politik. Menurutnya, pengunduran diri kepala daerah sebagai bagian dari manuver politik merupakan hal yang biasa terjadi.
“Saya kira itu bagian dari manuver politik. Biasa saja. Kita kan sudah terbiasa menghadapi hal-hal seperti itu,” kata ujar Mahfud, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (27/12/2019).
Mahfud menuturkan banyak kepala daerah mengundurkan diri untuk kepentingan politik. Di Jawa misalnya, dia berkata ada pejabat yang diminta turun atau mengundurkan diri karena alasan politik.
Baca Juga : Sulsel Termasuk Daerah Rawan Pelanggaran Pemilu, Menkopolhukam: Antisipasi Kecurangan Lebih Awal
“Kan sering terjadi. Itu biasa saja,” ujarnya.
Mahfud meminta semua pihak tidak menanggapi secara berlebihan atas pengunduran diri Wentius dari jabatan Wabup Nduga. Bahkan, dia tidak ingin ada pihak yang menilai Wentius mundur karena terjadi hal luar biasa di Nduga.
Sebelumnya, Wabup Nduga Wentius Nimiangge mengundurkan diri sembari mengaku tak sanggup melihat sejumlah kekerasan hingga pembunuhan yang menimpa warga sipil pada Selasa (24/12). Wentius mengundurkan diri sembari mengaku tak sanggup melihat sejumlah kekerasan hingga pembunuhan yang menimpa warga sipil.
Baca Juga : Pengamat: Duet Ganjar-Mahfud MD Berpotensi Menagi Pilpres 2024
Wentius mengatakan jabatannya dilepas oleh jenazah-jenazah warga Nduga, termasuk jenazah ajudan dan sopirnya yang turut tewas ditembak.
“Karena jabatan itu pertama dilepas dengan jenazah, ini supir saya yang ditembak, ajudan saya,” kata Wentius.
Kemendagri sendiri bakal mengonfirmasi kabar pengunduran diri Wentius kepada Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca Juga : Pakar Hukum Angkat Suara soal Putusan PN Jakpus Tunda Pemilu
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri Bahtiar mengaku belum mengetahui kabar pengunduran diri Wentinus. Bahtiar mengatakan baru tahu kabar tersebut dari media.
“Belum ada (surat pengunduran diri) tertulis. Nanti kami cek kepada gubernur/Pemprov Papua sebagai pembinanya,” kata Bahtiar
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar