SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA) Sulawesi Selatan, Ilham A Gazaling mengaku telah mengetahui peristiwa dugaan penganiayaan anak yang terjadi di SD Paccerakkang Makassar.
Ilham mengataka telah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Anak (PA) untuk mengunjungi korban yang berinisial DA.
Dari hasil kunjungan timnya ke DA, Ilham Gazaling dipastikan bahwa telah terjadi kekerasan di sekolah.
Baca Juga : Kadis PPPA Sulsel: SDGs Bisa Jadi ‘Alat Tagih’ Bagi Kaum Perempuan
Dia menjelaskan telah melakukan komunikasi kepada korban maupun orangtua korban, dari hasil komunikasi dengan pihak korban, Gazaling mengaku kejadian kekerasan terhadap DA ini tidak menimbulkan trauma.
Selain itu, tawaran Tim TRC juga ditolak oleh orangtua korban, untuk layanan konseling di Rumah Aman Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi.
“Orangtuanya merasa bahwa tidak ada ji trauma dari anaknya jadi dia tolak tawaran konseling. Tim juga melihat, anak ini juga kembali bermain dengan tetangganya. Ya suasananya seperti sebelum-sebelumnya. Tidak ada trauma yang dialami ini anak,” ujar Ilham.
Dia melanjutkan bahwa pihak orangtua korban aksi kekerasan yang dialami oleh anaknya, telah menyerahkan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum.
“Orangtuanya ini menjual bakso, soal kasus hukum ia serahkan ke aparat kepolisian,” ujarnya.
Sekedar diketahui, video viral berdurasi 30 detik menampilkan seroang ibu yang menampar murid SD di Makassar.
Dalam video tersebut terlihat seorang ibu sedang memarahi murid SD di dalam kelas. Ibu yang belakangan diketahui berinisial M ini tampak terlihat kesal terhadap siswi SD itu.
Hingga pada akhirnya M menampar korban yang masih duduk di kelas 2 SD, M saat ini juga sudah diamankan pihak kepolisian. Kejadian ini berlangsung disela-sela pembagian rapor di SDN Paccerakkang, Kota Makassar.
Penulis: Jahir Majid
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar