Pengamat Ungkap Dukungan NA Kunci Memenangkan Pilwali Makassar
SULSELSATU.com, MAKASSAR – Dukungan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah (NA) adalah kunci utama mememangkan Pilwali 2020 mendatang. Postulat ini menjadi simpulan diskusi yang digelar Komunitas Wartawan Politik Sulsel, Minggu (29/12/2019).
Dalam diskusi bertema Bedah Arah Dukungan Gubernur di Pilwalkot Makassar 2020 itu, pakar sosiologi politik dari Universitas Hasanuddin, Dr Sawedi Muhammad menjelaskan beberapa alasan mengapa dukungan gubernur NA sangat menentukan dinamika pertarungan di pilwali.
Pertama, sebab pelaksana tugas wali kota dan seluruh jajaran birokrasi Pemerintahan Kota Makassar hari ini merupakan orang-orang yang ditunjuk dan dikembalikan kekuasaannya oleh NA.
“Mereka yang didukung oleh struktur birokrasi itulah yang akan menjadi pemenang,” beber Sawedi di Wakop 212 Toddopuli, Makassar.
Kedua, NA memiliki jaringan relasi dan tim pemenangan yang masih solid. Mengingat Pilkada Gubernur baru setahun berlalu.
“Sehingga mesin-mesin politik Pak NA masih panas loh. Belum lagi bicara resources politik, seperti jaringan dan sumber-sumber donasi. Oleh sebab itu, kalau calon wali kota tidak didukung oleh birokrasi dan segala perangkatnya, termasuk Gubernur, maka akan kerja keras terus-terusan,” ujarnya.
“Kalaupun terpilih pasti tidak sinkron dengan program pemerintah provinsi. Dan itu mimpi buruk bagi semua orang. Dan saya kira Pak Gubernur tidak ingin membiarkan itu terjadi. Tidak mungkin Gubenur mendukung calon yang tidak mungkin bersinergi dengan beliau,” lanjutnya.
Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sulawesi Selatan, Dr Jayadi Nas mengkonfirmasi soliditas mesin pemenangan NA di Pilgub Sulsel 2018 yang masih “panas” dan siap bergerak kapan saja.
“Jaringan kemarin terus terang tinggal menunggu perintah saja. Tapi jangan berharap ada perintah dari gubernur untuk membantu keluarganya, karena beliau tidak mau membentuk trah (dinasti politik) baru. Perintah dari Pak Gubenur tentu untuk memenangkan calon-calon yang memiliki kualitas seperti yang saya sampaikan tadi,” kata orang dekat NA ini.
Empat kualitas kepemimpinan yang dimaksud Jayadi adalah: pertama, calon pemimpin yang sudah selesai dengan dirinya sendiri. Maknanya nafsu berkuasa, nafsu ekonomi nafsu membangun dinasti politik bukan menjadi motif calon tersebut untuk maju calon walikota.
Kedua, calon pemimpin yang bekerja dengan hati dan mampu menjawab dengan kerja dan karya nyata. Maknanya telah terbukti mampu lolos dari segala cobaan, entah itu dalam dunia pemerintahan, di lingkungan keluarga, atau di perusahaan.
Ketiga, calon pemimpin yang mampu memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat. Maknanya mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Dan yang terakhir, calon pemimpin yang mampu menjawab tantangan zaman ke depan.
“Untuk pilkada di kabupaten/kota selain Makassar, Pak Gubernur dengan tegas mengatakan; bagi inkumben yang masih baik perlu kita dukung kembali,” tutur Jayadi.
Penulis: Asrul
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News