SULSELSATU.com, MAKASSAR – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel), Syamsibar, mengaku tidak ada persiapan khusus di musim penghujan ini.
Syamsibar menjelaskan, BPBD Pemprov Sulse hanya memperlakukan musim penghujan sama seperti Sebelumnya. Meski begitu, pihaknya Tetap melakukan koordinasi dengan seluruh unsur yang terkait.
“Tidak ada persiapan khusus, tapi kami tetap siaga. Kita ketehui bersama, bahwa bencana itu tidak diketahui kapan datangnya, olehnya itu seluruh unsur BPBD se-Sulsel agar selalu siap siaga,” katanya, Rabu (1/1/2020).
Baca Juga : Simak Tips Berkendara dengan Sepeda Motor saat Hujan
Dia melanjutkan, di musim penghujan ini ada dua bencana alam yang keran terjadi di Sulsel, selain banjir juga ada longsor. Untuk daerah yang terkena dampak banjir kata Syamsibar itu berada di daerah aliran sungai, sedangkan longsor berada di kawasan hutan dan dataran tinggi.
“Tapi bagi kami, kita tetap siaga. Bencana itu nyata, tapi kita tidak ketahui kapan dia datang,” ujar Syamsibar tambahnya.
Syamsibar menambahkan, dari dari 24 kabupaten dan kota di Sulsel, tercatat ada 22 masuk dalam garis zona merah bencana alam. Adapun dua daerah yang hanya masuk dalam perkiraan bencana ringan. Dua daerah itu, yakni Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Sidrap.
Baca Juga : Banjir Wajo, Satu Korban Hilang Ditemukan Meninggal Dunia
22 kabupaten yang rawan bencana ini sudah masuk dalam list daerah ‘langganan’ banjir saat musim hujan berlangsung.
Diapun mengimbau, masyarakat untuk tidak panik jika hal itu terjadi.
“Intinya jangan panik, harus tenang untuk keluar dari zona bahaya,” katanya.
Baca Juga : BPBD Sulsel Siap Antisipasi Dampak Bencana Hidrometeorologi di Musim Hujan
BPBD Sulsel saat ini, memiliki 5000 relawan penanggulangan bencana, mereka berasal dari lembaga sosial, mahasiswa dan masyarakat umum (komunitas).
Penulis: Jahir Majid
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar