SULSELSATU.com – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas dendam atas tewasnya komandan Pasukan Quds, Mayjen Qasem Soleimani, dalam serangan udara Amerika Serikat, di Baghdad, Irak, pada Jumat (3/1/2020). Ia bahkan menyebut pembalasan dendam akan dilakukan “dengan seberat-beratnya”.
Soleimani merupakan sosok komandan pasukan elit militer Iran, Pasukan Quds sejak 20 tahun terakhir.
“Balas dendam yang besar akan dikenakan terhadap para kriminal yang melumuri tangan-tangan bodoh mereka dengan darahnya (Soleimani). Insya Allah, pengabdian dan jasanya tidak akan berhenti,” kata Khamenei melalui kicauannya di Twitter.
Baca Juga : Jenderal Iran Terbunuh, AS Minta Warganya Tinggalkan Irak
Dilansir AFP, Garda Revolusi Iran mengonfirmasi bahwa Soleimani tewas akibat serangan udara AS yang menghantam pesawatnya yang baru mendarat di Bandara Baghdad.
Wakil komandan milisi Syiah Irak (PMF), Abu Mahdi al-Muhandis, petinggi milisi Kataib Hizbullah, dan seorang petugas protokoler bandara Irak, Mohammed Reda juga turut meninggal dalam insiden tersebut.
Soleimani pernah beberapa kali dilaporkan meninggal yakni saat kecelakaan pesawat pada 2006 di barat laut Iran, ledakan bom di Damaskus, Suriah, pada 2012, dan terakhir dalam pertempuran melawan pemberontak di Aleppo, Suriah pada November 2015.
Semasa hidup, pria 62 tahun itu dianggap sebagai arsitek yang berhasil memperkuat pengaruh Iran di Timur Tengah. Soleimani juga dilihat AS sebagai musuh berbahaya.
Serangan AS terhadap Soleimani terjadi dua hari setelah milisi Syiah Irak dan simpatisannya menyerbu kedutaan besar Amerika Serikat di Baghdad.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengecam keras serangan AS itu dan menganggapnya sebagai langkah bodoh.
Zarif menganggap pembunuhan AS terhadap Soleimani merupakan “eskalasi berbahaya” antara Washington-Teheran.
Dewan Tertinggi Keamanan Nasional Iran juga segera menggelar rapat darurat untuk menentukan langkah demi merespons serangan AS terhadap Soleimani itu.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar