Logo Sulselsatu

Jika Iran Balas Dendam, Trump Ancam Serangan Lebih Besar

Asrul
Asrul

Minggu, 05 Januari 2020 18:25

Presiden AS Donald Trump. (Int)
Presiden AS Donald Trump. (Int)

JAKARTAIran memastikan bakal membalas dendam atas kematian Mayor Jenderal Qasem Soleimani yang diserang roket milier Amerika Serikat (AS) di Irak pada Jumat (3/1/2020).

Menanggapi hal ini, Presiden Donald Trump mengancam akan memperpanjang derita Iran jika melakukan serangan balik. Dia mengancam akan menyerang menggunakan senjata baru.

“AS baru saja menghabiskan US$2 triliun untuk perlengkapan militer. Kami adalah yang paling besar dan sejauh ini adalah yang terbaik di dunia! Jika Iran menyerang markas AS, atau orang Amerika, kami akan mengirim beberapa perlengkapan baru ini ke mereka…dan tanpa ragu,” ujar Trump melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (5/1/2020) seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Baca Juga : VIDEO: Presiden Prabowo Telepon Donald Trump, Ucapkan Selamat

Trump memastikan bila Iran membalas, maka AS bakal menyerang balik. Dia juga mengatakan balasan akan lebih keras dan belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

Beberapa jam sebelum mengancam dengan senjata baru, Trump sempat menulis rangkaian unggahan di Twitter (thread) pascainsiden serangan udara pada Jumat (3/1).

Lewat serangan udara, Trump merasa AS telah memberikan sumbangsih yakni membersihkan dunia dari pemimpin teroris. Ini merujuk kematian Soleimani serta dan wakil komandan milisi Syiah Front Mobilisasi Rakyat (PMF), Abu Mahdi al-Muhandis.

Baca Juga : VIDEO: Menteri Luhut Bertemu Donald Trump di Gedung Putih

“Biarkan ini berfungsi sebagai peringatan bahwa jika Iran menyerang orang Amerika, atau aset Amerika, kami telah menargetkan 52 situs Iran (mewakili 52 sandera Amerika yang diambil oleh Iran bertahun-tahun yang lalu),”lanjut Trump.

Menurutnya, sebagian situs itu begitu berharga buat Iran dan budaya Iran.

Sementara itu di tengah suasana duka, pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei berjanji bakal membalas kematian Soleimani. Ini pun tak pelak menimbulkan rasa khawatir warga AS perihal kapan dan bagaimana serangan akan dilakukan Iran.

Baca Juga : Sebut Jadi Alat Mata-mata China, Trump Resmi Larang TikTok di AS

Akan tetapi melansir dari AFP, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS merilis pernyataan bahwa “saat ini tak ada ancaman kredibel, spesifik terhadap negara.”

Secara terpisah, juru bicara DPR AS Nancy Pelosi dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa informasi yang diberikan kepada Kongres oleh Trump menimbulkan pertanyaan serius dan mendesak mengenai waktu, cara, dan pembenaran serangan.

“Keterlibatan militer provokatif, eskalatoris dan tidak proporsional Administrasi Trump terus menempatkan anggota layanan, diplomat dan warga Amerika dan sekutu kita dalam bahaya,” kata Pelosi.

Baca Juga : Facebook Hapus Unggahan Donald Trump terkait Informasi Keliru

Editor: Hendra Wijaya

 

Cek berita dan artikel yang lain di Google News

Yuk berbagi informasi tentang Sulawesi Selatan dengan join di group whatsapp : Citizen Journalism Sulsel

 Youtube Sulselsatu

 Komentar

 Terbaru

Video12 April 2025 21:06
VIDEO: Lakukan Aksi Perampasan di Komplek Militer, Empat Debt Collector BCA Finance Minta Maaf
SULSELSATU.com – Aksi premanisme dilakukan oleh empat debt collector BCA Finance. Aksi itu berupa penarikan sebuah unit mobil jenis Suzuki Ertig...
Sulsel12 April 2025 20:27
Gerakan 1.000 Katto-katto di Bontonompo Bantu Wujudkan Program Gowa Aman
Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang menghadiri Gerakan 1.000 Katto-katto yang diinisiasi oleh Pemerintah Kecamatan Bontonompo sekaligus Halalbihalal d...
Video12 April 2025 19:37
VIDEO: Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Semprot Pengendara Lawan Arah di Jalan Dr Leimena
SULSELSATU.com – Wali kota Makassar Munafri Arifuddin marah besar saat melintas di jalan Dr Leimena. Munafri Arifuddin marah lantaran kendaraan ...
Hukum12 April 2025 19:16
Skandal Pengadaan Buku di Takalar, Polres Diminta Usut Tuntas
SULSELSATU.com, TAKALAR – Sejumlah aktivis mendesak Kepolisian Resort (Polres) Takalar untuk turun tangan mengusut kasus dugaan praktik gratifik...