SULSELSATU.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mempersilakan 100 nelayan dari Pantai Utara (Pantura) Jawa, untuk ikut serta mengusir kapal-kapal China yang mencuri ikan di perairan Natuna.
Hal itu diperlukan agar China tidak semena-mena mengklaim dan mengeksplorasi perairan Natuna yang jelas-jelas kedaulatan Indonesia.
“Negara hadir itu minimal dalam dua hal. Satu, peningkatan patroli, yang kedua aktivitas nelayan kita sendiri di sana,” kata Mahfud, seperti dikutip dari VIVAnews, Senin (6/1/2020).
Baca Juga : Sulsel Termasuk Daerah Rawan Pelanggaran Pemilu, Menkopolhukam: Antisipasi Kecurangan Lebih Awal
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini sangat mendukung keputusan para nelayan Pantura yang akan berangkat ke Natuna, karena ikan di perairan tersebut adalah hak para nelayan Indonesia.
Tak hanya itu menurutnya kehadiran nelayan Pantura di Natuna sebagai kewajiban untuk menunjukan batas teritorial Indonesia di sana.
“Saudara-saudara, selain saudara menggunakan hak sebagai warga negara, juga menggunakan kewajiban saudara untuk turut membela negara menunjukkan bahwa ini milik kita,” ucapnya.
Baca Juga : Pengamat: Duet Ganjar-Mahfud MD Berpotensi Menagi Pilpres 2024
Atas dasar itu, Mahfud menjamin keselamatan para nelayan yang akan berangkat perairan Natuna untuk menangkap ikan di sana.
“Saudara akan dilindungi oleh negara tidak akan ada tindakan tindakan fisik yang mengancam saudara, yang penting sudah nyaman di situ. Negara nanti yang akan mengawal kegiatan saudara di situ,” kata dia.
Bahkan Memkopolhukam akan berkoordinasi lintas kementerian dan lembaga, agar para nelayan Indonesia bisa berangkat ke perairan Natuna untuk menangkap ikan di sana, dan tidak dicuri nelayan China.
Baca Juga : Pakar Hukum Angkat Suara soal Putusan PN Jakpus Tunda Pemilu
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar