SULSELSATU.com, BARRU – Jasa medis bagi tenaga kesehatan di RSUD Barru belum terbayarkan. Ini adalah imbas tunggakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Direktur RSUD Barru Nikmawati menuturkan, sudah enam bulan tenaga kesehatan di RSUD belum terbayarkan terhitung Juli-Desember 2019.
“Untuk jasa medis iya, kami belum ada yang terbayarkan,” kata Nikmawati kepada Sulselsatu.com, Rabu (8/1/2020).
Baca Juga : Pasien Keluhkan Stok Obat RSUD Kabupaten Barru Habis
Nikmawati tidak mengetahui pasti rincian dan total biaya jasa medis selama enam tersebut, namun dia memastikan semua tenaga kesehatan termasuk honorer di RSUD Barru belum terbayarkan. Padahal, tenaga honore hanya mengandalkan jasa medis.
Di tmpat terpisah, Kepala BPJS Barru
Hasdana membenarkan keterlambatan ini. Dia mengatakan, pihaknya sementara menunggu jadwal pencairan.
“Setahu kami, ini sementara menunggu giliran pencairan, sudah dalam antrean. Sebelumnya kami sudah melakukan koordinasi ke pihak rumah sakit jika akan ada keterlambatan pencairan,” kata Hasdana.
Baca Juga : Tetap Bertugas, Prabowo Beri Penghormatan kepada Tenaga Kesehatan
Menurutnya, jumlah klaim jasa medis tergantung besaran yang diajukan RSUD dan sesuai jumlah pasien. Hasdana mengaku, bukan cuma di RSUD Barru, keterlambatan ini juga terjadi di sejumlah rumah sakit di daerah lain.
“Terkait jadwal kapan dicairkan itu bisa ke cabang kami di Parepare. Biasanya besaran klaim sekitar Rp3 miliar tapi itu juga tergantung pengajuan klaim RS dari jumlah pasien,” ujarnya
“Tapi yang pasti kami saat bertemu dengan pihak Diskes itu memang sudah melakukan kesepakatan jika lewat 15 hari setelah pengajuan belum terbayar maka kami kena denda sebanyak 1 persen dari jumlah klaim, yang pasti kami sudah kok komunikasi dengan pihak Dinas Kesehatan,” imbuhnya.
Baca Juga : Komunitas Sepeda Lipat Barru Sumbang Masker ke RSUD
Penulis: Asriadi Rijal
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar