SULSELSATU.com, PAREPARE – Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare melakukan pemantauan sejumlah titik yang dianggap rawan banjir dan longsor, akibat intensitas curah hujan yang tinggi sejak dua hari terakhir.
Wakil Wali Kota, Pangerang Rahim, serta Wakil Ketua DPRD, Rahmat Sjamsu Alam, Sekretaris Daerah, Iwan Asaad dan SKPD terkait turun memantau sekaligus memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat, Sabtu malam (11/1/2020).
Pangerang Rahim mengatakan, pemantauan dilakukan di sejumlah titik rawan, seperti kawasan pantai, sungai, pusat kota yang potensi banjir dan longsor, hingga kawasan perumahan dan pemukiman warga.
Baca Juga : Pemkot Parepare Bakal Lakukan Pendampingan Psikologi Penyintas Banjir
“Salah satu titik rawan yang menjadi perhatian yaitu luapan Sungai Jawi-Jawi. Kondisi terakhir pantauan di Sungai Jawi-Jawi, ketinggian air berada di bawah 1 meter dari jembatan,” ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan memprediksi peningkatan curah hujan yang tinggi akibat lintasan Angin Monsun Asia pada 10-12 Januari 2020. Angin Monsun Asia ini melintasi Parepare, Barru, dan Pinrang.
Sebelumnya, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem dan Angin Monsun Asia.
Baca Juga : Ketua KONI Parepare Zulham Arief Gerak Cepat Serahkan Bantuan ke Korban Banjir
“Saya sudah minta 22 kelurahan untuk doa dan dzikir bersama dengan warganya. Saya juga ikut. Semoga dengan kekuatan doa dari masyarakat dan pemimpinnya bisa menghalau lintasan angin Monsun ini,” kata Taufan Pawe.
Penulis: Andi Fardi
Editor: Kink Kusuma Rein
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar