SULSELSATU.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh negara di dunia untuk berinvestasi di ibu kota negara baru.
Ia ingin ibu kota baru tak hanya mendapat kucuran dana dari investor asing namun juga teknologi terbaik dari berbagai negara di dunia.
Tawaran ini disampaikan langsung oleh Jokowi ketika menjadi pembicara kunci di forum internasional bertajuk Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW). Forum tersebut digelar di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada Senin (13/1/2020).
Baca Juga : Warisan Utang Era Jokowi Dinilai Jadi Biang Efisiensi Anggaran
“Di ibu kota negara baru, kami mengundang dunia untuk membawa teknologi terbaik, inovasi terbaik, dan kearifan terbaik,” ujar Jokowi dalam pidatonya.
Kepala negara mengatakan investasi di ibu kota baru akan menarik bagi investor asing karena Indonesia ingin kawasan pemerintahan itu dibangun dengan teknologi mutakhir. Selain itu, ia ingin ibu kota baru juga menjadi wadah dari perkembangan inovasi dan kreativitas, namun tetap ramah lingkungan bagi masyarakat.
“Energi terbarukan dan teknologi yang bersih akan menghasilkan kehidupan berkelanjutan bagi pembangunan sosial dan ekonomi,” ucapnya.
Baca Juga : Jokowi Sebut Tak Ada yang Berani Kritik Prabowo, Ini Alasannya
Lebih lanjut, menurutnya, pembangunan ibu kota baru akan menjadi proyek yang menarik bagi investor karena akan berpopulasi sekitar 6 juta sampai 7 juta orang. Angka ini berasal dari estimasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) mencapai 1,4 juta orang ditambah anggota keluarga yang ikut diboyong mereka.
Menurutnya, estimasi populasi ini akan memberikan daya tarik bagi pengembangan ekonomi di kawasan ibu kota baru. Jumlah ini, sambungnya, bahkan lebih tinggi dari beberapa ibu kota pemerintahan sejumlah negara di dunia, sehingga ibu kota baru nanti tidak akan menjadi kota berskala kecil dan sepi.
“Kami ingin membangun kota smart metropolis karena populasinya akan 3 kali lipat populasi Paris, 10 kali lipat populasi Washington DC, bahkan akan menyamai populasi New York dan London,” terangnya.
Baca Juga : Resmi Dipecat! Jokowi, Gibran, dan Bobby Bukan Lagi Kader PDIP
Lebih lanjut, ibu kota baru akan memberikan kontribusi tidak hanya di kawasan tersebut, namun juga perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Hal ini, katanya, akan menjadi daya tarik juga untuk investor.
Sementara pemerintah turut menikmati pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan dari proyek tersebut.
“Di negara yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau, konsep pemerataan pembangunan sangat diperlukan sehingga pembangunan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Ini yang kami namakan Indonesia sentris,” pungkasnya.
Baca Juga : VIDEO: Usai Purnatugas, Jokowi Terima Aduan Warga Terkait Ganti Rugi Lahan Jalan Tol
Selain menawarkan investasi ibu kota baru, Jokowi turut mengantongi komitmen 16 perjanjian investasi dari Abu Dhabi. Lima perjanjian berupa kerja sama antar pemerintah di bidang keagamaan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan penanggulangan terorisme.
Sedangkan 11 perjanjian lain merupakan kerja sama antar bisnis di bidang energi, migas, petrokimia, pelabuhan, telekomunikasi, dan riset dengan estimasi total nilai investasi sebesar US$22,89 miliar atau sekitar Rp314,9 triliun.
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar