SULSELSATU.com, MAKASSAR – Pemprov Sulsel gagal menggusur pihak Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan (YOSS) dari Stadion Mattoanging.
Rencana pengosongan markas PSM Makassar tersebut gagal karena pengelola dalam hal ini YOSS bersikukuh untuk bertahan. Upaya ini bahkan sempat diwarnai bentrok antara Pol-PP dan massa pro YOSS.
Baca juga: Penertiban Stadion Mattoanging Sempat Ricuh
Baca Juga : Kejar Target Eliminasi TBC, Pemprov Sulsel Terbitkan Pergub
Penundaan ini diputuskan setelah Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono mempertemukan Ketua Dewan Pembina YOSS Andi Ilham Mattalatta dan pihak pemprov yang dihadiri Kasatpol-PP Sulsel Mujiono dan Kadispora Andi Arwien Aziz.
Baca juga: YOSS-tunggu-putusan-pengadilan.html" aria-label="“Tolak Digusur dari Stadion Mattoanging, YOSS Tunggu Putusan Pengadilan” (Edit)">Tolak Digusur dari Stadion Mattoanging, YOSS Tunggu Putusan Pengadilan
Mujiono awalnya ngotot untuk dilakukan pengosongan. Menurutnya, kawasan Stadion Mattoanging adalah milik pemprov.
Baca Juga : Satgas Percepatan Investasi Sulsel Dibentuk, Target Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8 Persen
Suasana tegang saat massa pro YOSS menahan Pol-PP yang akan memasuki Stadion Mattoanging. (ist)
“Kami punya niat baik datang ke sini, kami punya dasar hukum melakukan ini,” kata Mujiono.
Sementara itu, YOSS pun meminta agar pemprov menghargai proses hukum yang saat ini masih berjalan.
Baca Juga : Asmo Sulsel Bersama Polrastabes Makassar Edukasi Keselamatan Berkendara Pelajar MAN 2 Makassar
“Sebagai orang-orang yang terhormat, sebaiknya kita bicarakan urusan seperti ini bukan di pinggir jalan,” timpal Ilham Mattalatta.
Kapolrestabes Kombes Pol Yudhiawan Wibisono meminta kedua pihak menahan diri, agar tidak mencul persoalan baru dalam proses penertiban kawasan Mattoanging.
Yudhiawan akan menyiapkan tempat di Polrestabes bagi kedua pihak untuk mediasi, tetapi dengan pengecualian tanpa massa.
Baca Juga : Astra Motor Sulsel Edukasi Keselamatan Berkendara Sejak Dini kepada Pelajar
“Dimohon kepada perwakilan pemprov dan YOSS bersama kuasa hukumnya tidak perlu bawa massa,” jelas Yudhiawan.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar