SULSELSATU.com, MAKASSAR – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar masih dalam proses seleksi direktur utama (dirut) defenitif dan direksi lainnya.
Saat ini, PDAM Makassar dipimpin Plt Dirut Dr Hamzah Ahmad. Alumnus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini diangkat menjadi Plt Dirut PDAM Makassar pada 24 September 2019, setelah masa jabatan Dirut PDAM Makassar Haris Yasin Limpo berakhir.
Hamzah Ahmad bukan orang baru di PDAM Makassar. Hamzah Ahmad adalah Dirut PDAM Makassar di era pemerintahan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (2004-2014) hingga awal pemerintahan Danny Pomanto.
Baca Juga : PDAM Makassar Tingkatkan Kualitas Karyawan Lewat Pelatihan Internal
Hamzah Ahmad sebelumnya menjadi Direktur PDAM Makassar selama empat tahun, periode 2011-2015.
Sebelum menjadi Dirut PDAM Makassar, Hamzah Ahmad sudah berkarier di perusahaan ini.
“Saya jadi Direktur Keuangan PDAM Makassar 2010 dan menjadi Direktur Utama PDAM Makassar 2011 hingga Maret 2015,” kata Hamzah Ahmad di Makassar, Selasa (21/1/2020).
Baca Juga : Pipa PDAM Makassar di Jalan Paccerakkang Bocor, Ini Daerah yang Terdampak
PDAM Makassar dianggap Perusahaan Daerah Makassar (Perusda Makassar) yang paling tajir dan untung. Tapi ternyata, perusahaan ini pernah dililit utang hingga ratusan miliar.
Saat memangku jabatan Dirut PDAM Makassar di periode 2011-2015, Hamzah Ahmad diperhadapkan pada kondisi keuangan perusahaan yang tidak stabil.
Ketika itu, PDAM Makassar terlilit utang Rp 450 miliar. Bersama tim yang dia pimpin, Hamzah Ahmad berjuang membebaskan PDAM Makassar dari belenggu utang.
Baca Juga : Promo PDAM Khusus HUT Kota Makassar, Buka Kembali Diskon 50 Persen dan Pasang Baru Bisa Cicil 5 Kali
“Saya masuk di PDAM itu laporan keuangan mengalami kerugian Rp15 miliar, sejak PDAM berdiri pernah kerugian sampai Rp48 miliar, terakhir turun waktu saya masuk menjabat Direktur dari Rp 48 miliar turun ke Rp15 miliar, jadi dari rugi Rp15 miliar, kami masuk, laba menjadi Rp28 miliar di tahun pertama Rp21 miliar kemudian Rp28 miliar, tahun ketiga naik Rp30 miliar dan terakhir Rp31 miliar,” jelas Hamzah Ahmad.
Hamzah Ahmad membebaskan PDAM Makassar dari lilitan utang lewat lobi ke kementerian keuangan.
“Kami melakukan presentase di departemen keuangan, kemudian kami kembali memasukkan ke program penghapusan piutang. Departemen keuangan pada saat itu meyakini bahwa langkah-langkah yang saya ambil ini betul-betul dikelola secara profesional, jadi kami mendapat penghargaan sehingga mendapat Progam Penghapusan piutang dan bunga denda sebesar Rp121 miliar,” kata Hamzah Ahmad.
Baca Juga : Krisis Air Tiap Kemarau, PDAM Makassar Beri Solusi Terbaik Bagi Masyarakat Daerah Utara Kota
Setelah dianugerahi pembebasan utang sebanyak Rp 121 Miliar, Hamzah Ahmad dan timnya membayar utang pokok dan bunga sampai Rp100 miliar.
“Kami membayar utang pokok dan bunga Rp 100 miliar lebih tanpa didukung APBD,” tegas Hamzah Ahmad.
Tak sampai di situ, Dirut Hamzah Ahmad kemudian mengajukan program penghapusan utang sebesar Rp150 miliar. Kemudian PDAM bersama dengan sejumlah PDAM di Indonesia dihapuskan utangnya.
Baca Juga : Mobil Tangki Jadi Bahan Kampanye Paslon Pilwali, Tim Lawyer PDAM Makassar Melapor ke Bawaslu
“Alhamdulillah ini kesyukuran karena Allah subhanawata’ala memberikan jalan dan proses yang terbaik sehingga kami mampu berbuat untuk PDAM Makassar demi kepentingan pemerintah dan masyarakat Kota Makassar,” kata Hamzah Ahmad
Editor: Awang Darmawan
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar