JAKARTA – Stok makanan di Wuhan, China, menipis. Warga dilaporkan berebut makanan di supermaket.
Kota Wuhan di China merupakan tempat di mana virus corona berasal. Dugaan virus corona tersebut diakibatkan karena hewan liar seperti kelelawar yang dijual sebagai makanan di pasar setempat.
Virus corona tersebut kemudian menyebar hingga menjangkiti manusia. Hingga kini sudah ada ratusan korban di Wuhan yang dilaporkan tewas akibat terjangkit virus mengerikan tersebut.
Baca Juga : VIDEO: Virus Corona Ada di Buku Paket IPA Tahun 2017, Katanya Tidak Berbahaya
Oleh karena itu, Pemerintah China memblokade kota Wuhan agar tidak semakin banyak korban. Alhasil masyarakat Wuhan hanya berdiam diri di dalam rumah untuk berlindung.
Kini, suasana kota Wuhan seperti ‘kota mati’, karena tak ada aktivitas sibuk seperti biasanya. Namun, masyarakat Wuhan ternyata tidak hanya berjuang untuk melindungi diri dari virus corona, tetapi juga untuk bertahan hidup.
Hanya dengan berdiam diri di dalam rumah selama berhari-hari, membuat stok makanan menjadi habis. Oleh karena itu para ibu rumah tangga nekat untuk pergi ke supermarket untuk membeli bahan makanan dan jadi stok di rumah.
Baca Juga : Cegah Virus Corona, Shalat Idul Fitri di Lutra Terapkan Protkes
Suasana berbelanja di supermarket menjadi semakin mengerikan, karena para pembeli di sana berebut stok makanan hingga terjadi kericuhan. Momen mengerikan tersebut juga terekam video dan menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut juga memperlihatkan ibu-ibu yang terlibat adu mulut hingga adu jotos karena berebut bahan makanan di supermarket. Selain itu juga terlihat keadaan rak-rak supermarket yang sudah kosong.
Dilansir dari Detik dari Daily Mail (23/1) harga bahan makanan di supermarket setempat juga melonjak lebih dari 10 kali harga biasa. Hal itu memicu kekhawatiran masyarakat setempat. Apalagi Pemerintah sudah menutup akses masuk dan keluar kota Wuhan.
Baca Juga : Alhamdulillah, Pasien Sembuh Covid-19 di Lutim Jadi 1.379 Orang
Kekhawatiran itu tidak hanya dirasakan oleh masyarakat asli Wuhan saja, tetapi juga Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di kota tersebut untuk menjalankan studinya. Para WNI tersebut juga sedang meminta Pemerintah Indonesia dan China untuk mengevakuasi mereka dari serangan virus corona.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar