SULSELSATU.com, BARRU – Puncak Hari Jadi Barru (HJB) ke-60 akan menyuguhkan tarian massal yang menceritakan tentang Lamba Belo Pusaka Kerajaan Balusu pada 20 Februari mendatang.
Penggagas Tari Lamba Belo, Nasdir Rafli mengatakan rencananya ada 120 penari yang akan terlibat dalam tari massal ini, diambil dari pelajar SMP, SMA dan SMK serta komunitas budaya.
“Tarian ini nantinya akan menceritakan tentang raja terakhir Balusu (Sulle Datue) dalam menumpas penjajah di wilayah pemerintahannya. Dalam peperangan melawan penjajah, Sulle Datue menggunakan senjata pamungkas Lamba Belo dan Bolong Ringgi,” kata Nasdir kepada Sulselsatu.com, Kamis (30/1/2020).
Sampai saat ini kata Nasdir, keris Lamba Belo masih dapat ditemukan pada salah satu turunan Sulle Datue di Balusu. Jadi saat penampilan hanya ditampilkan duplikat saja sebagai property penari.
Sebelumnya, Ketua Panitia HJB Abustan mengatakan dalam HJB ini akan ada 22 item kegiatan yang akan memeriahkan acara tahunan Barru tersebut.
“Seperti tahun sebelumnya, selain acara seremonial, hari jadi tentu diselingi dengan Festival Budaya To Berru yang merupakan rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan satu sama lain, selain itu akan ada pementasan seni, tablig akbar, olahraga, lomba masak antar kepala OPD, anjangsana, donor darah, dan banyak kegiatan lainnya,” kata Abustan yang juga Plh Sekda Barru.
Penulis: Asriadi Rijal
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar