JAKARTA – Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan darurat virus corona dan menjadi perhatian dunia. Keputusan ini melalui rapat di Jenewa, Swiss.
Komisi Kesehatan Nasional menyebut saat ini saat ini jumlah warga China yang terjangkit corona mencapai 10 ribu orang per hari ini, Jumat (31/1/2020).
Virus yang menginfeksi saluran pernapasan akut seperti pneumonia itu telah membunuh 213 orang. Sementara 102.000 orang lainnya berada di bawah pengamatan medis dengan gejala pernapasan.
Baca Juga : China Berhasil Tanam CHip di Otak Manusia, Orang Lumpuh Bisa Kembali Bergerak
Virus itu menebar kekhawatiran global karena dinilai sangat mirip dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang pada 2002-2003 menewaskan ratusan orang di China dan Hong Kong.
Namun jumlah orang yang terinfeksi virus corona telah melampaui wabah SARS. Saat itu jumlah penduduk di seluruh dunia yang terjangkit virus tersebut sebanyak 8,098 orang. Sedangkan yang meninggal tercatat mencapai 774 orang.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah virus corona berstatus gawat darurat dan menjadi perhatian dunia. Keputusan itu diambil dalam rapat yang digelar di Jenewa, Swiss.
Baca Juga : Orang Mati Bisa Jadi Hidup di Tangan Perusahaan Super Brain Asal China
“Karena jumlah pengidap terus bertambah dan terjadi penularan antarmanusia di luar China, maka WHO kembali menggelar rapat karena ada potensi wabah ini semakin meluas,” kata Dirjen WHO, Tedros Adanom Ghebreyesus, seperti dilansir dari CNN Indonesia dari CNN, Jumat (31/1/2020).
China telah mengisolasi Provinsi Hubei, khususnya wilayah Wuhan yang diduga merupakan tempat asal virus corona. Diyakini virus itu berasal dari binatang yang dijual di pasar setempat.
Kota lain di Hubei juga telah dikarantina termasuk dengan menutup akses transportasi
Baca Juga : Penelitian di China Sebut AI Dapat Prediksi Gempa Bumi dengan Akurasi 70 Persen
WHO menyatakan yang dimaksud status gawat darurat yang menjadi perhatian dunia adalah kejadian luar biasa yang mengancam kesehatan masyarakat di banyak negara akibat penyebaran wabah secara global. Hal ini juga membutuhkan tanggap dan koordinasi dari seluruh dunia.
Status itu pernah ditetapkan ketika merebaknya wabah Ebola, Zika, dan H1N1.
Akan tetapi, WHO menyatakan sampai saat ini belum diperlukan larangan bepergian ke China akibat merebaknya wabah virus corona.
Baca Juga : VIDEO: Cinta Tak Mengenal Batas Negara, Pria Asal Belopa Resmi Nikahi Wanita Asal China
Selain di China, kasus infeksi virus corona terdeteksi di sejumlah negara, yakni di Kanada, Amerika Serikat, Prancis, Sri Lanka, Thailand, Taiwan, Vietnam, Korea Selatan, Nepal, Singapura, Australia, Malaysia, Jepang, Kamboja, dan Jerman. Lalu Finlandia, Uni Emirat Arab, Filipina, dan India.
Meski demikian belum ada laporan korban meninggal selain di China. Beberapa negara juga sudah mengevakuasi warganya keluar dari Wuhan.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar