DEPOK – Sekelompok orang dari berbagai elemen berunjuk rasa meminta Pemkot Depok merancang ranperda anti-lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
Dilansir dari Detik, Jumat (31/1/2020), massa mulai berkumpul di sekitaran Simpang Ramanda, Jalan Margonda Raya, Depok, tepatnya di Masjid Jami Nurul Falah, sekitar pukul 13.30 WIB.
Massa terlihat membawa spanduk dan banner yang beberapa diantaranya bertuliskan ‘Sahkan Raperda Anti-LBGT’, ‘LGBT Bisa Sembuh Normal itu Sehat’.
Baca Juga : VIDEO: ODGJ di Depok Simpan Rp 100 Juta di Tas, Ketahuan Setelah Meninggal
“Tolak, tolak, tolak LBGT. Tolak LGBT sekarang juga,” kata salah satu orator melalui pengeras suara.
Massa terpantau melakukan long march di Jalan Margonda. Massa mengarah ke kantor Wali Kota Depok.
Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Depok, Achmad mengatakan, aksi ini dilakukan karena kasus Reynhard Sinaga yang sempat ramai dibahas. Kasus itu menjadikan Depok memprihatinkan.
Baca Juga : Ranperda LGBT Garut Ditolak Sejumlah Kelompok, Pemkab-Dewan Tak Gentar
Achmad ingin agar Wali Kota Depok Mohammad Idrus bisa menjalankan visi misinya, yakni menjadikan Depok sebagai kota ramah anak dan religius.
“Kita akan melakukan long march ke kantor wali kota. Lalu di sana kita akan menyatakan sikap terkait LGBT,” kata Achmad.
Menurut Achmad, LGBT adalah sebuah penyakit. Achmad mengatakan, aksi yang dilakukan ini bukanlah sebuah bentuk diskriminasi.
Baca Juga : VIDEO: Penemuan Mayat Disemen dan Dikubur Dalam Kontrakan
“Massa aksi ada sekitar 150 orang. Selain dari KAMMI, juga dari komunitas-komunitas Depok,” ujarnya.
Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Margonda Raya arah ke Citayam sedikit tersendat. Sementara arah sebaliknya, ramai lancar. Polisi pun terlihat di sekitar lokasi untuk melakukan pengamanan.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar