SULSELSATU.com, MAKASSAR – Sulsel mengalami inflasi 0,63 persen persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,27 pada Desember 2019 menjadi 103,92 pada Januari 2020.
Lima kota IHK di Sulsel dan seluruh kota mengalami inflasi, mulai dari Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Parepare sebesar 0,96 persen dan inflasi terendah di Kota Palopo sebesar 0,13 persen.
Kepala BPS Sulsel Yos Rusdianyah mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki.
Baca Juga : Inflasi Sulsel Bulan Agustus 1,77 Persen
“Selanjutnya juga ada kenaikan pada kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok kesehatan, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya,” kata Yos, Senin (3/2/2020).
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau terjadi kenaikan indeks harga sebesar 2,18 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,35 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen.
Kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,84 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,02 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,24 persen.
Baca Juga : Jaga Inflasi Tetap Terkendali, Pemprov Sulsel Lanjutkan Langkah Intervensi
Meski Inflasi, ada tiga kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya, kelompok transportasi, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
“Faktor pendorong terjadinya inflasi di Sulsel tersebut adalah kenaikan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditi antara lain rokok kretek filter, air kemasan, cabai merah, ikan layang, bawang merah, beras, cabai rawit, minyak goreng, rokok putih, ikan cakalang,” katanya.
Ada beberapa komoditi yang menahan laju inflasi antara lain tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota, apel, daging ayam ras, bensin, udang basah, petai, sabun mandi, labu parang dan jeruk.
Baca Juga : Bahtiar Harap Program MDC Bisa Kendalikan Inflasi di Daerah Jelang Nataru
Penulis: Sri Wahyudi Astuti
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar