37 Ribu Warga di China Terjangkit Virus Corona, 811 Meninggal
JAKARTA – Jumlah penderita virus corona di China sudah mencapai 37.198. Hal ini diumumkan Kementerian Kesehatan negera itu pada Minggu (9/2/2020) Wita.
Melansir CNN Indonesia, Kementerian Kesehatan China juga menyampaikan korban jiwa akibat serangan virus ini sudah mencapai 811 orang.
Angka kematian itu membuat kasus virus corona lebih mematikan dibanding Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) yang pernah menyerang secara global pada 2002-2003, yakni 774 orang.
Kasus kematian dengan lonjakan terbesar terjadi di Provinsi Hubei yang menjadi tempat awal penyebaran wabah, yaitu 81 kematian. Komisi kesehatan setempat juga sebelumnya sempat melaporkan ada 2.147 kasus baru.
Virus itu diyakini mulai muncul tahun lalu di pasar yang menjual hewan liar di ibu kota Provinsi Hubei, Wuhan, sebelum kemudian menyebar ke penjuru negeri dan bahkan lintas negara.
Epidemi ini membuat Pemerintah China menutup seluruh akses menuju dan dari ke kota Wuhan. Kemarahan masyarakat China atas penanganan krisi juga semakin meningkat, terutama setelah seorang dokter yang mengungkap kasus ini turut menjadi korban.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada sabtu Sabtu (8/2/2020) mengatakan, bahwa jumlah kasus yang dilaporkan setiap hari di China “stabil”, namun tetap memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan virus ini telah mencapai puncaknya.
Sebelumnya, Kedutaan Besar AS di China melaporkan warga negaranya yang berusia 60 tahun yang didiagnosis mengidap virus itu meninggal pada hari Kamis (7/2) di Wuhan.
Namun Kementerian Luar Negeri China mengatakan kepada AFP bahwa korban warga negara Amerika tersebut berasal dari China.
Kementerian Luar Negeri Jepang juga mengonfirmasi kabar seorang pria Jepang berusia 60-an dengan dugaan infeksi virus itu juga meninggal di rumah sakit di Wuhan.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News