JAKARTA – Pemerintah China tengah melakukan proteksi tingkat satu untuk mencegah penularan wabah virus corona yang telah menewaskan lebih dari 1.500 warga di negara ini.
Bahkan pencegahan dilakukan sampai ke uang kertas. Bank menggunakan sinar ultraviolet atau suhu tinggi untuk mensterilkan Yuan.
Mereka juga menyegel dan menyimpan uang tunai selama 7-14 hari, tergantung tingkat keparahan wabah di wilayah tertentu sebelum melakukan resirkulasi. Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers bank central China dikutip dari CNNIndonesia dari AFP
Baca Juga : VIDEO: Virus Corona Ada di Buku Paket IPA Tahun 2017, Katanya Tidak Berbahaya
Virus corona ini sudah menginfeksi lebih dari 66 ribu orang di China dan menyebar ke negara-negara lainnya. Penyebaran ini memicu ada desakan untuk mendisinfeksi tempat umum dan meminimalkan kontak di antara orang-orang.
Fan Yifei, Wakil Gubernur Bank Central China mengatakan pada Sabtu bahwa bank didesak untuk memberikan uang kertas baru kepada masyarakat bila memungkinkan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, COVID-19 dapat menyebar melalui benda-benda yang terkontaminasi misalnya terkena tetesan liur penderita dan kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi.
Bank ini juga menerbitkan uang secara darurat sebanyak empat miliar Yuan dalam bentuk uang baru di Provinsi Hubei. Fan mengungkapkan bahwa ini dilakukan sebelum liburan tahun baru Imlek.
Baca Juga : Cegah Virus Corona, Shalat Idul Fitri di Lutra Terapkan Protkes
“Hal ini bertujuan untuk mengamankan keselamatan dan kesehatan masyarakat saat menggunakan uang tunai,” katanya.
Hanya saja, tetapi tidak jelas seberapa luas dampak pekerjaan desinfeksi bank sentral akan, dengan semakin banyak orang Cina lebih memilih pembayaran mobile daripada uang tunai dalam beberapa tahun terakhir.
Editor: Hendra Wijaya
Cek berita dan artikel yang lain di Google News
Komentar